Sabtu, 07 Januari 2012
Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.
Read More...... fly hover
Ringkasan ini tidak tersedia. Harap
klik di sini untuk melihat postingan.
Kode CSS Box Terang Gelap
.mybox{
position:relative;
display:block;
width:200px;
max-height:400px;
background:#fff;
color:#000;
overflow:auto;
padding:20px 15px;
margin:20px 5px;
border:2px solid #777;
border-radius:6px;
opacity:0.2;
filter:alpha(opacity=20);
transition:1s;
-o-transition:1s;
-moz-transition:1s;
-webkit-transition:1s;
}
.mybox:hover{
opacity:1.0;
filter:alpha(opacity=100);
}
xHTML
<div class="mybox">
Letakkan teks, image atau yang lainnya di sini!
</div>
xHTML dengan tag p
<p class="mybox">
Letakkan teks, image atau yang lainnya di sini!
</p>
Contoh xHTML
<div class="mybox">
<a href="http://..../images/myphoto.jpg" title="my photo"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrtHpnMjU0ZfKGrtBNrCzP7Zaq24kxMXAYUQxk1hJfC-9ttcyXRWrDnLc0F93s6v7dY-lBp9KZFhhAXSdmznygIFzkRaWKc-ty8vRB8WSKZ4i0uzS8O0TncuMyRpVOsKATDsdJuZAlkVE/s320/myphoto.jpg" width="200" height="150" style="float:left;margin:5px 10px 5px 0;padding:3px;border:2px solid #222;border-radius:6px;" /></a>Photo masa kecilku ketika main petak umpet kemudian tiba-tiba kebelet e'ok!
</div>
Cara membuat Box dengan Efek Terang - Gelap
Login ke Blogger
Dasboard
Design (Rancangan)
Edit HTML
Cari kode ]]></b:skin>
Letakkan kode CSS di atas kode ]]></b:skin>
Klik Save Template
Gunakan xHTML di halaman posting atau di sidebar blog.
Read More......
box gelap_terang (fade effeck)
.mybox{
position:relative;
display:block;
width:200px;
max-height:400px;
background:#fff;
color:#000;
overflow:auto;
padding:20px 15px;
margin:20px 5px;
border:2px solid #777;
border-radius:6px;
opacity:0.2;
filter:alpha(opacity=20);
transition:1s;
-o-transition:1s;
-moz-transition:1s;
-webkit-transition:1s;
}
.mybox:hover{
opacity:1.0;
filter:alpha(opacity=100);
}
xHTML
<div class="mybox">
Letakkan teks, image atau yang lainnya di sini!
</div>
xHTML dengan tag p
<p class="mybox">
Letakkan teks, image atau yang lainnya di sini!
</p>
Contoh xHTML
<div class="mybox">
<a href="http://..../images/myphoto.jpg" title="my photo"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrtHpnMjU0ZfKGrtBNrCzP7Zaq24kxMXAYUQxk1hJfC-9ttcyXRWrDnLc0F93s6v7dY-lBp9KZFhhAXSdmznygIFzkRaWKc-ty8vRB8WSKZ4i0uzS8O0TncuMyRpVOsKATDsdJuZAlkVE/s320/myphoto.jpg" width="200" height="150" style="float:left;margin:5px 10px 5px 0;padding:3px;border:2px solid #222;border-radius:6px;" /></a>Photo masa kecilku ketika main petak umpet kemudian tiba-tiba kebelet e'ok!
</div>
Cara membuat Box dengan Efek Terang - Gelap
Login ke Blogger
Dasboard
Design (Rancangan)
Edit HTML
Cari kode ]]></b:skin>
Letakkan kode CSS di atas kode ]]></b:skin>
Klik Save Template
Gunakan xHTML di halaman posting atau di sidebar blog.
Kode CSS Box Terang Gelap
.mybox{
position:relative;
display:block;
width:200px;
max-height:400px;
background:#fff;
color:#000;
overflow:auto;
padding:20px 15px;
margin:20px 5px;
border:2px solid #777;
border-radius:6px;
opacity:0.2;
filter:alpha(opacity=20);
transition:1s;
-o-transition:1s;
-moz-transition:1s;
-webkit-transition:1s;
}
.mybox:hover{
opacity:1.0;
filter:alpha(opacity=100);
}
xHTML
<div class="mybox">
Letakkan teks, image atau yang lainnya di sini!
</div>
xHTML dengan tag p
<p class="mybox">
Letakkan teks, image atau yang lainnya di sini!
</p>
Contoh xHTML
<div class="mybox">
<a href="http://..../images/myphoto.jpg" title="my photo"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrtHpnMjU0ZfKGrtBNrCzP7Zaq24kxMXAYUQxk1hJfC-9ttcyXRWrDnLc0F93s6v7dY-lBp9KZFhhAXSdmznygIFzkRaWKc-ty8vRB8WSKZ4i0uzS8O0TncuMyRpVOsKATDsdJuZAlkVE/s320/myphoto.jpg" width="200" height="150" style="float:left;margin:5px 10px 5px 0;padding:3px;border:2px solid #222;border-radius:6px;" /></a>Photo masa kecilku ketika main petak umpet kemudian tiba-tiba kebelet e'ok!
</div>
Cara membuat Box dengan Efek Terang - Gelap
Login ke Blogger
Dasboard
Design (Rancangan)
Edit HTML
Cari kode ]]></b:skin>
Letakkan kode CSS di atas kode ]]></b:skin>
Klik Save Template
Gunakan xHTML di halaman posting atau di sidebar blog.
.mybox{
position:relative;
display:block;
width:200px;
max-height:400px;
background:#fff;
color:#000;
overflow:auto;
padding:20px 15px;
margin:20px 5px;
border:2px solid #777;
border-radius:6px;
opacity:0.2;
filter:alpha(opacity=20);
transition:1s;
-o-transition:1s;
-moz-transition:1s;
-webkit-transition:1s;
}
.mybox:hover{
opacity:1.0;
filter:alpha(opacity=100);
}
xHTML
<div class="mybox">
Letakkan teks, image atau yang lainnya di sini!
</div>
xHTML dengan tag p
<p class="mybox">
Letakkan teks, image atau yang lainnya di sini!
</p>
Contoh xHTML
<div class="mybox">
<a href="http://..../images/myphoto.jpg" title="my photo"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrtHpnMjU0ZfKGrtBNrCzP7Zaq24kxMXAYUQxk1hJfC-9ttcyXRWrDnLc0F93s6v7dY-lBp9KZFhhAXSdmznygIFzkRaWKc-ty8vRB8WSKZ4i0uzS8O0TncuMyRpVOsKATDsdJuZAlkVE/s320/myphoto.jpg" width="200" height="150" style="float:left;margin:5px 10px 5px 0;padding:3px;border:2px solid #222;border-radius:6px;" /></a>Photo masa kecilku ketika main petak umpet kemudian tiba-tiba kebelet e'ok!
</div>
Cara membuat Box dengan Efek Terang - Gelap
Login ke Blogger
Dasboard
Design (Rancangan)
Edit HTML
Cari kode ]]></b:skin>
Letakkan kode CSS di atas kode ]]></b:skin>
Klik Save Template
Gunakan xHTML di halaman posting atau di sidebar blog.
Jumat, 06 Januari 2012
Keabsahan suatu perjanjian tidak ditentukan oleh ada tidaknya meterai. Meterai hanya dipergunakan sebagai bukti bahwa Anda telah membayar pajak. Hal ini ditegaskan dalam pasal 1 ayat (1) UU No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai (“UU Bea Meterai”):
“Dengan nama Bea Meterai dikenakan pajak atas dokumen yang disebut dalam Undang-undang ini”
Namun demikian, pematereian surat perjanjian adalah penting agar surat perjanjian tersebut dapat digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang bersifat perdata (lihat pasal 2 ayat [1] huruf a UU Bea Meterai).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketiadaan meterai dalam suatu surat perjanjian (dalam hal ini Perjanjian Kerja Waktu Tertentu/PKWT) tidak berarti perbuatan hukumnya (perjanjian PKWT) tidak sah, melainkan hanya tidak memenuhi persyaratan sebagai alat pembuktian. Sedangkan, perbuatan hukumnya sendiri tetap sah karena sah atau tidaknya suatu perjanjian itu bukan ada tidaknya materai, tetapi ditentukan oleh pasal 1320 KUHPerdata.
Syarat sahnya perjanjian berdasarkan pasal 1320 KUHPerdata adalah:
1. kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya
2. kecakapan untuk membuat suatu perjanjian
3. suatu hal tertentu
4. suatu sebab yang halal
Bila suatu surat yang dari semula tidak diberi meterei dan akan dipergunakan sebagai alat bukti di pengadilan maka permeteraian dapat dilakukan belakangan.
Mengenai perjanjian yang dibuat di atas kertas tanpa kop/kepala surat, hal yang demikian tidak memiliki akibat hukum apapun terhadap perjanjian tersebut. Jadi, perjanjian yang dibuat di atas kertas yang tidak berkop tetap sah di mata hukum.
Demikian jawaban kami, semoga bermanfaat.
Dasar hukum:
1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek Voor Indonesie atau BW, Staatsblad 1847 No. 23)
2. Undang-Undang No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai
Sumber Hukum online.com
Keabsahan suatu perjanjian tidak ditentukan oleh ada tidaknya meterai. Meterai hanya dipergunakan sebagai bukti bahwa Anda telah membayar pajak. Hal ini ditegaskan dalam pasal 1 ayat (1) UU No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai (“UU Bea Meterai”):
“Dengan nama Bea Meterai dikenakan pajak atas dokumen yang disebut dalam Undang-undang ini”
Namun demikian, pematereian surat perjanjian adalah penting agar surat perjanjian tersebut dapat digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang bersifat perdata (lihat pasal 2 ayat [1] huruf a UU Bea Meterai).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketiadaan meterai dalam suatu surat perjanjian (dalam hal ini Perjanjian Kerja Waktu Tertentu/PKWT) tidak berarti perbuatan hukumnya (perjanjian PKWT) tidak sah, melainkan hanya tidak memenuhi persyaratan sebagai alat pembuktian. Sedangkan, perbuatan hukumnya sendiri tetap sah karena sah atau tidaknya suatu perjanjian itu bukan ada tidaknya materai, tetapi ditentukan oleh pasal 1320 KUHPerdata.
Syarat sahnya perjanjian berdasarkan pasal 1320 KUHPerdata adalah:
1. kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya
2. kecakapan untuk membuat suatu perjanjian
3. suatu hal tertentu
4. suatu sebab yang halal
Bila suatu surat yang dari semula tidak diberi meterei dan akan dipergunakan sebagai alat bukti di pengadilan maka permeteraian dapat dilakukan belakangan.
Mengenai perjanjian yang dibuat di atas kertas tanpa kop/kepala surat, hal yang demikian tidak memiliki akibat hukum apapun terhadap perjanjian tersebut. Jadi, perjanjian yang dibuat di atas kertas yang tidak berkop tetap sah di mata hukum.
Demikian jawaban kami, semoga bermanfaat.
Dasar hukum:
1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek Voor Indonesie atau BW, Staatsblad 1847 No. 23)
2. Undang-Undang No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai
Sumber Hukum online.com
Campur tangan muncul menjelang penaklukan Romawi atas Syria dan penghapusan monarki Seleukid. Kita telah melihat betapa Pompeius melindungi perbatasan-perbatasan selatan dan timur kekaisarannya dengan kerajaan-kerajaan bawahan. Kebijaksanaannya adalah mempertahankan kerajaan-kerajaan tersebut tetap kecil, dan kerajaan Hasmoni pun dikurangi ukuran dan kekuasaannya. Kota-kota Yunani disepanjang pantai Laut Tengah dan di Dekapolis, yang oleh keluarga Hasmoni dipaksa menerima Yudaisme, mendapatkan otonomi dan penduduk Yunani pun kembali ke sana. Kota-kota menara Strato, Seforis, dan Skitopolis juga memperoleh otonomi untuk membentuk sebuah penghalang efektif antara wilayah-wilayah Yahudi Galilea di utara dan Yudea serta Idumea di selatan. Dari sudut pandang Roma, hal ini semata-mata berarti pengembalian wilayah itu kepada penduduknya semula, yang dapat diharapkan setia kepada pelindung mereka, orang Romawai, dan mempertahankan wilayah Yahudi dalam batas-batas yang aman. Bagi kaum nasionalis Yahudi, ini adalah pelanggaran yang tidak adil atas kekuasaan kerajaan Hasmoni yang sah. Lebih lanjut, banyak orang Yahudi yang diusir dari kota-kota ini di Galilea, Dekapolis dan wilayah pantai kehilangan perdagangan dan miliknya ketika penduduk berkerumun kewilayah Yudea yang terbatas.
Akan tetapi, para pangeran Hasmoni akan lebih prihatin dengan perang mereka satu sama lain, dan sebagai sebuah negara bawahan dari orang- orang Romawi Yudea menjamin pion dalam tipu daya para politikus besar di Roma. Pada tahun 55 sM. Seorang penguasa baru diangkat oleh Roma untuk memerintah Yudea dengan gelar "Prokurator". Dia adalah Antipater, seorang pengeran dari dari suku Iduman (yang telah dipaksa memeluk agama Yudaisme oleh keluarga Hasmoni) yang dianggap sebagai orang luar oleh kaum tradisionalis.
Herodes, anak Antipater, belajar memainkan permainan Romawi dengan lebih baik dari pada ayahnya, dan ia berhasil diakui pada tahun 43 sM. Sebagai "raja" Yudea, yang mencakup Galilea, Perea dan Samaria. Jabatan imam agung dipisahkan dari jabatan kenegaraan, dan muncul perlawanan keagamaan yang cukup besar terhadap kedudukan Herodes sebagai raja. Herodes membutuhkan waktu beberapa tahun untuk memaksakan pemerintahannya. Pada tahun 27 sM. Ia menerima dari Kaisar Agustus pemerintahan atas sejumlah kota Yunani kuno di pantai dan di pedalaman, dan belakangan ia menerima sebuah wilayah yang luas di Timur dan Timur Laut Galilea, termasuk Gaulanitis, yang kini dikenal dengan Dataran Tinggi Golan. Wilayah ini jarang penduduknya, sehingga Herodes mengambil kesempatan untuk membangun kota-kota baru di sana, untuk mengurangi kelebihan penduduk di tanah Yudea. Orang-orang Yahudi yang menetap di kota-kota ini lebih setia kepadanya dari pada mereka yang tinggal di Yudea, yang selalu menganggapnya sebagai orang asing, yang lebih memihak pada Helenisme dari pada Yudaisme. Dan dalam banyak hal ia memainkan peranan sebagai monarki Helenis yang kafir. Di Samaria ia membangun kota baru, Sebaste dan di menara Strato di pantai ia membangun kota baru Kaisarea. Yang menonjol ialah bahwa kedua kota itu dinamai sesuai dengan - dan mencakup kuil-kuil anggota - keluarga kerajaan. Sebuah teater Yunani dan tempat pacuan kuda dibangun di Yerusalem. Bahasa Yunani adalah bahasa resmi pemerintah. Guru-guru Yunani mengajar di keluarga raja. Di pihak lain, untuk meredakan sentimen Yahudi, Herodes melakukan investasi dalam pembangunan kembali Bait Suci di Yerusalem yang sangat indah. Dinding-dinding yang indah, yang salah satunya bertahan sebagai Dinding Barat atau Tambok Ratapan, menopang sebuah teras besar; di sana sebuah Bait Suci yang baru bangun, dengan ukuran dan hiasan yang tidak pernah ada sebelumnya,. Pekerjaan dimulai pada tahun 23 sM. dan baru selesai pada tahun 64 M.
Dalam kenangan satu atau dua generasi berikutnya Herodes adalah orang luar yang memperlakukan orang-orang Yahudi dengan sombong, menyiksa orang Farisi yang setia menentang kegiatannya yang meyunanikan orang Yahudi dan membunuh tiga dari putra sendiri. Pada waktu kematiannya kebencian berubah menjadi perlawanan aktif diseluruh kerajaannya. Di Yerusalem, di pedesaan Yudea, Perea dan Galilea, gerombolan-gerombolan gerilya mengorganisir diri di sekitar tokoh- tokoh kharismatik, yang bagi para pengikutnya tampaknya memuat ciri-ciri Mesias yang telah lama dinantikan. Kini, tergantung pada sudut pandang kita apakah mereka akan kita sebut pejuang kemerdekaan atau teroris. Gangguan-gangguan itu menurut gubernur Romawi di Syria, Quinctilius Varus, untuk turun tangan secara militer pada dua kesempatan terpisah pada tahun 4 sM. Penyerbuan-penyerbuan berkhir di Yerusalem dengan penyaliban dua ribu tahanan Yahudi, sehingga meningkatkan warisan kebencian dan perlawanan umum yang didapat pengganti Herodes.
Menurut Kitab-kitab Injil, Yesus dilahirkan tidak lama sebelum kematian Herodes Pada tahun 4 sM.
Dalam wasiatnya Herodes meninggalkan kerajaannya kepada tiga putranya yang masih hidup, dan setelah pembicaraan-pembicaraan yang panjang di Roma (kerena hampir semua anggota keluarga Herodes berhasil hadir dan mengajukan tuntutan mereka) Kaisar Agustus mengesahkan pengaturan ini. (Peristiwa ini mungkin tercermin dalam kisah raja yang bepergian jauh dalam perumpamaan tentang talenta, Luk. 19:12-27.) Bagian selatan Yudea dan Samaria diperintah oleh Arkhelaus, yang mendapat gelar etnarch. Galilea dan Perea diserahkan kepada saudara Arkhelaus, Herodes Antipas, yang seringkali diacu dalam kitab-kitab Injil sebagai Herodes saja. Saudara tiri Arkhelaus, Filipus, mendapatkan wilayah Timur Laut kerajaan, wilayah-wilayah baru yang telah diterima Herodes antara tahun 23 dan 20 sM. Baik Atipas maupun Filipus mendapatkan gelar tetrarch ("pemimpin dari seperempat bagian").
Wilayah Filipus sebagai tetrarch, yang diperintahnya sampai kematiannya pada tahun 34 M, mencakup banyak kota Yunani, dan bahkan orang-orang Yahudi di sini relatif puas dengan keluarga Herodes. Akibatnya, pemerintahan Filipus relatif tenang. Ia membangun lagi desa nelayan Betsaida di sudut Timur Laut danau Galilea (Mrk. 6:45; Luk 9:10) sebagai kota Helenis yang dinamai Yulias, untuk menghormati putri Agustus, dan lebih jauh di utara ia mengganti Paneas dengan kota Helenis baru yang disebut Kaisarea Filipi (mat 16:13 dan paralelnya).
Herodes Antipas memerintah Galilea sebagai tetrarch sampai Kaisar Gaius menggulingkannya pada tahun 39 M. Warganya termasuk Yesus dari Nazaret dan Yohanes Pembabtis. Antipas paling banyak mengundang perhatian kita dalam kitab-kitab injil, karena ia menghukum mati Yohanes, yang mengangkat perkawinan Antipas dengan Herodias sebagai masalah masyarakat, sebuah perkawinan yang melanggar dua hukum Yahudi (Mat. 14:1-14; Luk. 3:19-20). Versi Markus (6:17-27) memberikan kita sepintas kahidupan di istana Antipas yang penuh dengan pejabat istana, perwira militer, orang-orang terkemuka, seorang ratu yang berkomplot dan bahkan seorang putri penari kerajaan (Salome, putri Herodias dan putri Filipus sang tetrarch). Cara Antipas mangawasi adat-istiadat Yahudi dengan semaunya juga di perlihatkan di ibu kota baru yang di bangunnya di Danau Galilea. Meskipun dinamai Tiberias, untuk menghormati kaisar yang memerintah tahun 14-37 M., kota itu dimaksudkan untuk menjadi lebih Yahudi daripada bukan Yahudi. Namun pada pembangunannya ditemukan pekuburan tua dalam batas kota, yang menyebabkan kota itu tak cocok untuk ditinggali menurut mata orang-orang ortodoks. Herodes meneruskan pembangunannya tetapi hanya mampu membujuk sebagian kecil orang Yahudi untuk pindah ke sana.
Wilayah Arkhelaus dianeksasi dalam kekaisaran Romawi sebagai sebuah provinsi kerajaan yang dikuasai oleh seorang pemimpin dari jajaran ksatria. Gubernur provinsi Syria jauh lebih penting melaksanankan pengawasan dan sekali-sekali ikut campur dalam urusan-urusan Yudea. Misalnya, ketika Provinsi Yudea diorganisasi Kirenius, gubernur Syria, melakukan sensus umum di provinsi yang baru itu, yang berulangkali diacu dalam kisah Lukas tantang kelahiran Yesus (2:2). Hal ini disebabkan dipaksakannya pajak perorangan terhadap penduduk, yang diacu Matius (22:15-22) dan Markus (12:14-17) dengan kata census; Lukas (20:21- 26) mengunakan kata Yunani untuk upeti. Pusat adminitratif provinsi Yudea terletak di pantai Laut Tengah, di kota Helenis yang dibangun Herodes Kaisarea; dari sana gubernur memimpin banyak sejumlah kecil pasukan. Di Yerusalem Sanhedrin berfungsi sebagai senat provinsi, yang anggota-anggotanya diambil dari keluarga-keluarga terkemuka dalam pola provinsi yang lazim. Pejabat yang memimpinnya adalah imam agung, yang pada mulanya (sejak tahun 6-15 M.) adalah Hanas; bahkan ketika jabatan itu dialihkan kepada orang-orang lain, imam agung tatap menjadi tokoh politik Yudea setelah gubernur (Mat. 26:3; Luk. 3:2; Yoh. 18:24; Kis. 4:5-6).
Kebijaksanaan resmi Roma yang hati-hati dalam mempertahankan otonomi Yahudi dalam masalah-masalah keagamaan dan dalam mengizinkan orang Yahudi di seluruh dunia membayar pajak tahunan sebesar setengah syikat untuk memelihara Bait Suci. Orang-orang Yahudi dikecualikan dari tuntutan biasa untuk ikut serta dalam ibadah kekaisaran. Sebaliknya, kurban (dua ekor anak domba dan seekor sapi jantan) dipersembahkan setiap hari di Bait Suci atas nama kaisar.
Dalam banyak hal pemerintahan Roma bersifat lunak, tetapi peristiwa-peristiwa tertentu mengikis kaum tradisionalis Yahudi yang teringat kekuasaan independen keluarga Hasmoni yang besar dan yang telah melihat banyak perubahan pengaturan administrasi, Misalnya, pakaian yang dikenakan oleh imam agung untuk upacara-upacara khusyuk tidak disimpan olehnya melainkan melainkan di benteng Antonia, di kawal oleh tentara-tentara Romawi. Sensus oleh Kirenius sendiri adalah penyebab rasa kebencian besar, yang mengkristal disekitar tokoh kharismatik dari Galilea yang bernama Yudas (Kis. 5:37). Yang pengikut-pengikutnya kemudian pada tahun-tahun berikutnya sebagai orang-orang Zelot.
Pemerintah Kaisar Gaius (37-41.), yang digelari Caligula, ditandai oleh usahanya untuk menghapus ibadah Yahudi di Yerusalem dan menggantikannya dengan penempatan sebuah patung bagi dirinya untuk disembah di Bukit Bait Suci. Ini dilakukan sebagai pembalasan atas sebuah peristiwa di Yamnia; di sana orang-orang Yahudi menyerang dan mencemari sebuah mezbah baru yang telah dibangun oleh orang-orang Yunani di kota tersebut untuk menghormati ibadah kekaisaran. Gaius di bunuh sebelum ia memaksakan penyelesaian proyek tersebut. Salah seorang yang argumen dan permohonannya menyebabkan rencana itu tertunda adalah Agripa I, cucu Herodes Agung. Ia dibesarkan di Roma dan menjadi sahabat baik Gaius dan juga Claudius, yang menggantikan Gaius sebagai kaisar dan memerintah dari tahun 41-54 M.
Untuk menenangkan ketegangan-ketegangan yang muncul di Yudea, Cludius mengangkat Agripa menjadi raja; dari tahun 41 M sampai kematiannya di di tahun 44 ia memerintah Galilea, Perea dan Yudea. Sekali lagi berdiri sebuah kerajaan yang merdeka dibawah wangsa kerajaan Herodes yang dapat mengklaim paling tidak sejumlah keabsahan dimata orang-orang Yahudi. Di kerajaannya sendiri Agripa, yang neneknya adalah anggota wangsa Hasmoni, menampilkan dirinya sebagai orang Yahudi yang berbakti dan saleh. Ia melaksanakan perayaan-perayaan, memberikan persembahan harian dan menegaskan dominasi Yudaisme Farisi atas sekte-sekte pembangkang, dengan menghukum mati dan memenjarakan para pemimpin komunitas Kristen di Yerusalem (Kis. 12:1-9). Di pihak lain, pendidikannya di Roma telah memberikannya simpati-simpati pro-Romawi dan selera Helenisme yang jelas. Ia lebih suka tinggal di kota Yunani, Kaisarea, daripada di Yerusalem, mata uangnya di cap dengan gambarnya, dan ia merayakan sebuah perayaan ibadah kekaisaran, ketika ia diserang usus buntu dan meninggal dalam rasa sakit yang hebat menurut orang-orang saleh, ia menjadi korban pembalasan ilahi karena mengijinkan masyarakat menyambutnya dengan cara-cara yang dengan ibadah penguasa, ibadah raja-raja Helenis.
.Perang Yahudi dan Sesudahnya
Titus melanjutkan peperangan tersebut. Ia mengepung Yerusalem selama setahun penuh dan akhirnya menyerbu Bukit Bait Suci pada pertengahan tahun 70. Ia memasuki ruang mahasuci, merebut peralatan suci untuk menghiasi kemenangannya di Roma dan kemudian membakar Bait Suci itu sendiri. Ia masih membutuhkan satu bulan lagi untuk menghabisi perlawanan terakhir di dalam kota, dan kemudian Titus memerintahkan penghancuran tembok-tembok hingga rata dengan tanah dan penutupan Bait Allah. Operasi-operasi pembersihan terus dilakukan terhadap benteng-benteng yang diduduki orang-orang Zelot. Yang terakhir jatuh, pada tahun 73 M ., adalah Masada.
Orang-orang Romawi mengambil langkah-langkah yang berat untuk menjamin ketenangan Yudea pada tahun-tahun sesudah 70 M. Kedudukan gubernur ditingkatkan pangkatnya setara dengan utusan kaisar dan diberikan kepada orang-orang yang berkualitas tinggi dengan pengalaman dalam administrasi provinsi. Pasukan militer juga diperkuat, dan sebuah legiun lengkap dengan tentara profesional ditempatkan di Yerusalem, lokasi yang paling besar memiliki kemungkinan meletus di kemudian hari. Penjagaan ketat dilakukan untuk manghalangi setiap kemungkinan munculnya para Mesias sebelum mereka memperoleh pengikut, dan keturunan Daud dikenai pemerikasaan khusus dan penganiayaan.
Pengahancuran Bait Suci dan penghapusan jabatan imam dan Sanhedrin merupakan tiitik balik yang penuh bencana dalam sejarah Yahudi. Kurban-kurban yang diperintahkan dalam kitab-kitab Tora tidak dapat lagi dilaksanakan melainkan hanya diingat dalam kenangan bangsa Yahudi. Kebiasaan lama, yang ditorerir oleh orang-orang Romawi, mambayar pajak setengan syikal per orang per tahun untuk mempertahankan ibadah Bait Suci di Yerusalem sementara dibuat tidak berguna, tetapi orang-orang Romawi menuntut orang-orang Yahudi diseluruh kekaisaraan untuk membayar jumlah yang sama, dua dirham, kepada kekaisaran, tampaknya untuk mempertahankan ibadah Yupiter, yang telah mengalahkan Yahweh dan umat-Nya. Untuk menghadapi apa yang telah terjadi, sebagian orang Yahudi. Seperti orang-orang Farisi berusaha mempertahankan tentang tradisi-tradisi lama dan menyesuaikan dengan lingkungan-lingkungan yang baru. Yang lain, seperti golongan Zelot mencari penghiburan dalam pengharapan akan seorang Mesias yang akan memulihkan kekuasaan bangsa Yahudi. Keduanya menantikan dan mengharapkan pemulihan ibadah imamat yang sempurna di Yerusalem.
Antara tahun 115 dan 117 M., sumber-sumber Romawi maupun Yahudi berkisah tentang pemberontakan Yahudi yang meletus di Kirene, Mesir, dan Siprus. Dalam menjawab janji-janji dari orang-orang yang mengangkat diri sebagai Mesias, orang-orang Yahudi ini bangkit dengan kekerasan melawan tetangga-tetangga mereka yang bukan Yahudi dan melawan pemerintahan. Di Palestina pada saat yang sama mungkin pula terjadi pemberontakan serupa, tetapi kita tidak mempunyai bukti langsung mangenai hal ini. Sebaliknya kita mendengar tentang revolusi yang meletus pada tahun 123 M., yang di pimpin oleh Shimon bar-Kosiba, seorang tokoh mesianis yang disebut Bar Kokhba ("Putra Bintang") oleh para pengikutnya dan belakangan oleh rabi-rabi yang kecewa, disebut Bar-Kozeba ("Putra Dusta"). Pemberontakan ini mungkin didorong oleh larangan Kaisar Hadrianus untuk mempratikkan sunat yang kemudian berkembang menjadi larangan mempraktikan agama Yahudi meskipun hal itu mungkin bukanlah maksud Hadrianus. Orang-orang Kristen Palestina tentu akan menolak klaim Bar-Kokhba sebagai Mesias dan barangkali tidak bergabung dalam revolusinya. Namun demikian, dokumen-dokumen baru yang di temukan baru-baru ini di gua-gua yang dipergunakan sebagai tempat persembunyian para pemberontak tampaknya memperlihatkan bahkan sejumlah orang bukan Yahudi bergabung dengan orang-orang Yahudi dalam perlawanan ini dan Bar Kokhba diangkat sebagai "nasi ('pangeran') Israel". Orang-orang Romawi mengirimkan sejumlah perwira terbaik mereka dengan delapan legiun, dan pada tahun 135 M . Revolusi tersebut dihancurkan, para pemberontak bertahan kelaparan ketimbang menyerah di gua-gua di perbukitan Yudea, dan mereka yang masih hidup di salibkan sampai ratusan jumlahnya. Hancurlah pengharapan bahwa sang Mesias akan segera datang. Kota Yerusalem dibangun kembali sebagai sebuah kota Helenis dengan nama Aelia Capitolina untuk menghormati keluarga kaisar. Sebuah kuil Zeus menghiasi puncak Gunung Bukit Suci, dan orang-orang Yahudi bahkan dilarang untuk memasuki kota
sumber : berbagai sumber.com
Campur tangan muncul menjelang penaklukan Romawi atas Syria dan penghapusan monarki Seleukid. Kita telah melihat betapa Pompeius melindungi perbatasan-perbatasan selatan dan timur kekaisarannya dengan kerajaan-kerajaan bawahan. Kebijaksanaannya adalah mempertahankan kerajaan-kerajaan tersebut tetap kecil, dan kerajaan Hasmoni pun dikurangi ukuran dan kekuasaannya. Kota-kota Yunani disepanjang pantai Laut Tengah dan di Dekapolis, yang oleh keluarga Hasmoni dipaksa menerima Yudaisme, mendapatkan otonomi dan penduduk Yunani pun kembali ke sana. Kota-kota menara Strato, Seforis, dan Skitopolis juga memperoleh otonomi untuk membentuk sebuah penghalang efektif antara wilayah-wilayah Yahudi Galilea di utara dan Yudea serta Idumea di selatan. Dari sudut pandang Roma, hal ini semata-mata berarti pengembalian wilayah itu kepada penduduknya semula, yang dapat diharapkan setia kepada pelindung mereka, orang Romawai, dan mempertahankan wilayah Yahudi dalam batas-batas yang aman. Bagi kaum nasionalis Yahudi, ini adalah pelanggaran yang tidak adil atas kekuasaan kerajaan Hasmoni yang sah. Lebih lanjut, banyak orang Yahudi yang diusir dari kota-kota ini di Galilea, Dekapolis dan wilayah pantai kehilangan perdagangan dan miliknya ketika penduduk berkerumun kewilayah Yudea yang terbatas.
Akan tetapi, para pangeran Hasmoni akan lebih prihatin dengan perang mereka satu sama lain, dan sebagai sebuah negara bawahan dari orang- orang Romawi Yudea menjamin pion dalam tipu daya para politikus besar di Roma. Pada tahun 55 sM. Seorang penguasa baru diangkat oleh Roma untuk memerintah Yudea dengan gelar "Prokurator". Dia adalah Antipater, seorang pengeran dari dari suku Iduman (yang telah dipaksa memeluk agama Yudaisme oleh keluarga Hasmoni) yang dianggap sebagai orang luar oleh kaum tradisionalis.
Herodes, anak Antipater, belajar memainkan permainan Romawi dengan lebih baik dari pada ayahnya, dan ia berhasil diakui pada tahun 43 sM. Sebagai "raja" Yudea, yang mencakup Galilea, Perea dan Samaria. Jabatan imam agung dipisahkan dari jabatan kenegaraan, dan muncul perlawanan keagamaan yang cukup besar terhadap kedudukan Herodes sebagai raja. Herodes membutuhkan waktu beberapa tahun untuk memaksakan pemerintahannya. Pada tahun 27 sM. Ia menerima dari Kaisar Agustus pemerintahan atas sejumlah kota Yunani kuno di pantai dan di pedalaman, dan belakangan ia menerima sebuah wilayah yang luas di Timur dan Timur Laut Galilea, termasuk Gaulanitis, yang kini dikenal dengan Dataran Tinggi Golan. Wilayah ini jarang penduduknya, sehingga Herodes mengambil kesempatan untuk membangun kota-kota baru di sana, untuk mengurangi kelebihan penduduk di tanah Yudea. Orang-orang Yahudi yang menetap di kota-kota ini lebih setia kepadanya dari pada mereka yang tinggal di Yudea, yang selalu menganggapnya sebagai orang asing, yang lebih memihak pada Helenisme dari pada Yudaisme. Dan dalam banyak hal ia memainkan peranan sebagai monarki Helenis yang kafir. Di Samaria ia membangun kota baru, Sebaste dan di menara Strato di pantai ia membangun kota baru Kaisarea. Yang menonjol ialah bahwa kedua kota itu dinamai sesuai dengan - dan mencakup kuil-kuil anggota - keluarga kerajaan. Sebuah teater Yunani dan tempat pacuan kuda dibangun di Yerusalem. Bahasa Yunani adalah bahasa resmi pemerintah. Guru-guru Yunani mengajar di keluarga raja. Di pihak lain, untuk meredakan sentimen Yahudi, Herodes melakukan investasi dalam pembangunan kembali Bait Suci di Yerusalem yang sangat indah. Dinding-dinding yang indah, yang salah satunya bertahan sebagai Dinding Barat atau Tambok Ratapan, menopang sebuah teras besar; di sana sebuah Bait Suci yang baru bangun, dengan ukuran dan hiasan yang tidak pernah ada sebelumnya,. Pekerjaan dimulai pada tahun 23 sM. dan baru selesai pada tahun 64 M.
Dalam kenangan satu atau dua generasi berikutnya Herodes adalah orang luar yang memperlakukan orang-orang Yahudi dengan sombong, menyiksa orang Farisi yang setia menentang kegiatannya yang meyunanikan orang Yahudi dan membunuh tiga dari putra sendiri. Pada waktu kematiannya kebencian berubah menjadi perlawanan aktif diseluruh kerajaannya. Di Yerusalem, di pedesaan Yudea, Perea dan Galilea, gerombolan-gerombolan gerilya mengorganisir diri di sekitar tokoh- tokoh kharismatik, yang bagi para pengikutnya tampaknya memuat ciri-ciri Mesias yang telah lama dinantikan. Kini, tergantung pada sudut pandang kita apakah mereka akan kita sebut pejuang kemerdekaan atau teroris. Gangguan-gangguan itu menurut gubernur Romawi di Syria, Quinctilius Varus, untuk turun tangan secara militer pada dua kesempatan terpisah pada tahun 4 sM. Penyerbuan-penyerbuan berkhir di Yerusalem dengan penyaliban dua ribu tahanan Yahudi, sehingga meningkatkan warisan kebencian dan perlawanan umum yang didapat pengganti Herodes.
Menurut Kitab-kitab Injil, Yesus dilahirkan tidak lama sebelum kematian Herodes Pada tahun 4 sM.
Dalam wasiatnya Herodes meninggalkan kerajaannya kepada tiga putranya yang masih hidup, dan setelah pembicaraan-pembicaraan yang panjang di Roma (kerena hampir semua anggota keluarga Herodes berhasil hadir dan mengajukan tuntutan mereka) Kaisar Agustus mengesahkan pengaturan ini. (Peristiwa ini mungkin tercermin dalam kisah raja yang bepergian jauh dalam perumpamaan tentang talenta, Luk. 19:12-27.) Bagian selatan Yudea dan Samaria diperintah oleh Arkhelaus, yang mendapat gelar etnarch. Galilea dan Perea diserahkan kepada saudara Arkhelaus, Herodes Antipas, yang seringkali diacu dalam kitab-kitab Injil sebagai Herodes saja. Saudara tiri Arkhelaus, Filipus, mendapatkan wilayah Timur Laut kerajaan, wilayah-wilayah baru yang telah diterima Herodes antara tahun 23 dan 20 sM. Baik Atipas maupun Filipus mendapatkan gelar tetrarch ("pemimpin dari seperempat bagian").
Wilayah Filipus sebagai tetrarch, yang diperintahnya sampai kematiannya pada tahun 34 M, mencakup banyak kota Yunani, dan bahkan orang-orang Yahudi di sini relatif puas dengan keluarga Herodes. Akibatnya, pemerintahan Filipus relatif tenang. Ia membangun lagi desa nelayan Betsaida di sudut Timur Laut danau Galilea (Mrk. 6:45; Luk 9:10) sebagai kota Helenis yang dinamai Yulias, untuk menghormati putri Agustus, dan lebih jauh di utara ia mengganti Paneas dengan kota Helenis baru yang disebut Kaisarea Filipi (mat 16:13 dan paralelnya).
Herodes Antipas memerintah Galilea sebagai tetrarch sampai Kaisar Gaius menggulingkannya pada tahun 39 M. Warganya termasuk Yesus dari Nazaret dan Yohanes Pembabtis. Antipas paling banyak mengundang perhatian kita dalam kitab-kitab injil, karena ia menghukum mati Yohanes, yang mengangkat perkawinan Antipas dengan Herodias sebagai masalah masyarakat, sebuah perkawinan yang melanggar dua hukum Yahudi (Mat. 14:1-14; Luk. 3:19-20). Versi Markus (6:17-27) memberikan kita sepintas kahidupan di istana Antipas yang penuh dengan pejabat istana, perwira militer, orang-orang terkemuka, seorang ratu yang berkomplot dan bahkan seorang putri penari kerajaan (Salome, putri Herodias dan putri Filipus sang tetrarch). Cara Antipas mangawasi adat-istiadat Yahudi dengan semaunya juga di perlihatkan di ibu kota baru yang di bangunnya di Danau Galilea. Meskipun dinamai Tiberias, untuk menghormati kaisar yang memerintah tahun 14-37 M., kota itu dimaksudkan untuk menjadi lebih Yahudi daripada bukan Yahudi. Namun pada pembangunannya ditemukan pekuburan tua dalam batas kota, yang menyebabkan kota itu tak cocok untuk ditinggali menurut mata orang-orang ortodoks. Herodes meneruskan pembangunannya tetapi hanya mampu membujuk sebagian kecil orang Yahudi untuk pindah ke sana.
Wilayah Arkhelaus dianeksasi dalam kekaisaran Romawi sebagai sebuah provinsi kerajaan yang dikuasai oleh seorang pemimpin dari jajaran ksatria. Gubernur provinsi Syria jauh lebih penting melaksanankan pengawasan dan sekali-sekali ikut campur dalam urusan-urusan Yudea. Misalnya, ketika Provinsi Yudea diorganisasi Kirenius, gubernur Syria, melakukan sensus umum di provinsi yang baru itu, yang berulangkali diacu dalam kisah Lukas tantang kelahiran Yesus (2:2). Hal ini disebabkan dipaksakannya pajak perorangan terhadap penduduk, yang diacu Matius (22:15-22) dan Markus (12:14-17) dengan kata census; Lukas (20:21- 26) mengunakan kata Yunani untuk upeti. Pusat adminitratif provinsi Yudea terletak di pantai Laut Tengah, di kota Helenis yang dibangun Herodes Kaisarea; dari sana gubernur memimpin banyak sejumlah kecil pasukan. Di Yerusalem Sanhedrin berfungsi sebagai senat provinsi, yang anggota-anggotanya diambil dari keluarga-keluarga terkemuka dalam pola provinsi yang lazim. Pejabat yang memimpinnya adalah imam agung, yang pada mulanya (sejak tahun 6-15 M.) adalah Hanas; bahkan ketika jabatan itu dialihkan kepada orang-orang lain, imam agung tatap menjadi tokoh politik Yudea setelah gubernur (Mat. 26:3; Luk. 3:2; Yoh. 18:24; Kis. 4:5-6).
Kebijaksanaan resmi Roma yang hati-hati dalam mempertahankan otonomi Yahudi dalam masalah-masalah keagamaan dan dalam mengizinkan orang Yahudi di seluruh dunia membayar pajak tahunan sebesar setengah syikat untuk memelihara Bait Suci. Orang-orang Yahudi dikecualikan dari tuntutan biasa untuk ikut serta dalam ibadah kekaisaran. Sebaliknya, kurban (dua ekor anak domba dan seekor sapi jantan) dipersembahkan setiap hari di Bait Suci atas nama kaisar.
Dalam banyak hal pemerintahan Roma bersifat lunak, tetapi peristiwa-peristiwa tertentu mengikis kaum tradisionalis Yahudi yang teringat kekuasaan independen keluarga Hasmoni yang besar dan yang telah melihat banyak perubahan pengaturan administrasi, Misalnya, pakaian yang dikenakan oleh imam agung untuk upacara-upacara khusyuk tidak disimpan olehnya melainkan melainkan di benteng Antonia, di kawal oleh tentara-tentara Romawi. Sensus oleh Kirenius sendiri adalah penyebab rasa kebencian besar, yang mengkristal disekitar tokoh kharismatik dari Galilea yang bernama Yudas (Kis. 5:37). Yang pengikut-pengikutnya kemudian pada tahun-tahun berikutnya sebagai orang-orang Zelot.
Pemerintah Kaisar Gaius (37-41.), yang digelari Caligula, ditandai oleh usahanya untuk menghapus ibadah Yahudi di Yerusalem dan menggantikannya dengan penempatan sebuah patung bagi dirinya untuk disembah di Bukit Bait Suci. Ini dilakukan sebagai pembalasan atas sebuah peristiwa di Yamnia; di sana orang-orang Yahudi menyerang dan mencemari sebuah mezbah baru yang telah dibangun oleh orang-orang Yunani di kota tersebut untuk menghormati ibadah kekaisaran. Gaius di bunuh sebelum ia memaksakan penyelesaian proyek tersebut. Salah seorang yang argumen dan permohonannya menyebabkan rencana itu tertunda adalah Agripa I, cucu Herodes Agung. Ia dibesarkan di Roma dan menjadi sahabat baik Gaius dan juga Claudius, yang menggantikan Gaius sebagai kaisar dan memerintah dari tahun 41-54 M.
Untuk menenangkan ketegangan-ketegangan yang muncul di Yudea, Cludius mengangkat Agripa menjadi raja; dari tahun 41 M sampai kematiannya di di tahun 44 ia memerintah Galilea, Perea dan Yudea. Sekali lagi berdiri sebuah kerajaan yang merdeka dibawah wangsa kerajaan Herodes yang dapat mengklaim paling tidak sejumlah keabsahan dimata orang-orang Yahudi. Di kerajaannya sendiri Agripa, yang neneknya adalah anggota wangsa Hasmoni, menampilkan dirinya sebagai orang Yahudi yang berbakti dan saleh. Ia melaksanakan perayaan-perayaan, memberikan persembahan harian dan menegaskan dominasi Yudaisme Farisi atas sekte-sekte pembangkang, dengan menghukum mati dan memenjarakan para pemimpin komunitas Kristen di Yerusalem (Kis. 12:1-9). Di pihak lain, pendidikannya di Roma telah memberikannya simpati-simpati pro-Romawi dan selera Helenisme yang jelas. Ia lebih suka tinggal di kota Yunani, Kaisarea, daripada di Yerusalem, mata uangnya di cap dengan gambarnya, dan ia merayakan sebuah perayaan ibadah kekaisaran, ketika ia diserang usus buntu dan meninggal dalam rasa sakit yang hebat menurut orang-orang saleh, ia menjadi korban pembalasan ilahi karena mengijinkan masyarakat menyambutnya dengan cara-cara yang dengan ibadah penguasa, ibadah raja-raja Helenis.
.Perang Yahudi dan Sesudahnya
Titus melanjutkan peperangan tersebut. Ia mengepung Yerusalem selama setahun penuh dan akhirnya menyerbu Bukit Bait Suci pada pertengahan tahun 70. Ia memasuki ruang mahasuci, merebut peralatan suci untuk menghiasi kemenangannya di Roma dan kemudian membakar Bait Suci itu sendiri. Ia masih membutuhkan satu bulan lagi untuk menghabisi perlawanan terakhir di dalam kota, dan kemudian Titus memerintahkan penghancuran tembok-tembok hingga rata dengan tanah dan penutupan Bait Allah. Operasi-operasi pembersihan terus dilakukan terhadap benteng-benteng yang diduduki orang-orang Zelot. Yang terakhir jatuh, pada tahun 73 M ., adalah Masada.
Orang-orang Romawi mengambil langkah-langkah yang berat untuk menjamin ketenangan Yudea pada tahun-tahun sesudah 70 M. Kedudukan gubernur ditingkatkan pangkatnya setara dengan utusan kaisar dan diberikan kepada orang-orang yang berkualitas tinggi dengan pengalaman dalam administrasi provinsi. Pasukan militer juga diperkuat, dan sebuah legiun lengkap dengan tentara profesional ditempatkan di Yerusalem, lokasi yang paling besar memiliki kemungkinan meletus di kemudian hari. Penjagaan ketat dilakukan untuk manghalangi setiap kemungkinan munculnya para Mesias sebelum mereka memperoleh pengikut, dan keturunan Daud dikenai pemerikasaan khusus dan penganiayaan.
Pengahancuran Bait Suci dan penghapusan jabatan imam dan Sanhedrin merupakan tiitik balik yang penuh bencana dalam sejarah Yahudi. Kurban-kurban yang diperintahkan dalam kitab-kitab Tora tidak dapat lagi dilaksanakan melainkan hanya diingat dalam kenangan bangsa Yahudi. Kebiasaan lama, yang ditorerir oleh orang-orang Romawi, mambayar pajak setengan syikal per orang per tahun untuk mempertahankan ibadah Bait Suci di Yerusalem sementara dibuat tidak berguna, tetapi orang-orang Romawi menuntut orang-orang Yahudi diseluruh kekaisaraan untuk membayar jumlah yang sama, dua dirham, kepada kekaisaran, tampaknya untuk mempertahankan ibadah Yupiter, yang telah mengalahkan Yahweh dan umat-Nya. Untuk menghadapi apa yang telah terjadi, sebagian orang Yahudi. Seperti orang-orang Farisi berusaha mempertahankan tentang tradisi-tradisi lama dan menyesuaikan dengan lingkungan-lingkungan yang baru. Yang lain, seperti golongan Zelot mencari penghiburan dalam pengharapan akan seorang Mesias yang akan memulihkan kekuasaan bangsa Yahudi. Keduanya menantikan dan mengharapkan pemulihan ibadah imamat yang sempurna di Yerusalem.
Antara tahun 115 dan 117 M., sumber-sumber Romawi maupun Yahudi berkisah tentang pemberontakan Yahudi yang meletus di Kirene, Mesir, dan Siprus. Dalam menjawab janji-janji dari orang-orang yang mengangkat diri sebagai Mesias, orang-orang Yahudi ini bangkit dengan kekerasan melawan tetangga-tetangga mereka yang bukan Yahudi dan melawan pemerintahan. Di Palestina pada saat yang sama mungkin pula terjadi pemberontakan serupa, tetapi kita tidak mempunyai bukti langsung mangenai hal ini. Sebaliknya kita mendengar tentang revolusi yang meletus pada tahun 123 M., yang di pimpin oleh Shimon bar-Kosiba, seorang tokoh mesianis yang disebut Bar Kokhba ("Putra Bintang") oleh para pengikutnya dan belakangan oleh rabi-rabi yang kecewa, disebut Bar-Kozeba ("Putra Dusta"). Pemberontakan ini mungkin didorong oleh larangan Kaisar Hadrianus untuk mempratikkan sunat yang kemudian berkembang menjadi larangan mempraktikan agama Yahudi meskipun hal itu mungkin bukanlah maksud Hadrianus. Orang-orang Kristen Palestina tentu akan menolak klaim Bar-Kokhba sebagai Mesias dan barangkali tidak bergabung dalam revolusinya. Namun demikian, dokumen-dokumen baru yang di temukan baru-baru ini di gua-gua yang dipergunakan sebagai tempat persembunyian para pemberontak tampaknya memperlihatkan bahkan sejumlah orang bukan Yahudi bergabung dengan orang-orang Yahudi dalam perlawanan ini dan Bar Kokhba diangkat sebagai "nasi ('pangeran') Israel". Orang-orang Romawi mengirimkan sejumlah perwira terbaik mereka dengan delapan legiun, dan pada tahun 135 M . Revolusi tersebut dihancurkan, para pemberontak bertahan kelaparan ketimbang menyerah di gua-gua di perbukitan Yudea, dan mereka yang masih hidup di salibkan sampai ratusan jumlahnya. Hancurlah pengharapan bahwa sang Mesias akan segera datang. Kota Yerusalem dibangun kembali sebagai sebuah kota Helenis dengan nama Aelia Capitolina untuk menghormati keluarga kaisar. Sebuah kuil Zeus menghiasi puncak Gunung Bukit Suci, dan orang-orang Yahudi bahkan dilarang untuk memasuki kota
sumber : berbagai sumber.com
Kata Natal berasal dari bahasa Latin yang berarti lahir. Secara istilah Natal berarti upacara yang dilakukan oleh orang Kristen untuk memperingatri hari kelahiran Isa Al Masih- yang mereka sebut Tuhan Yesus.
Peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325-354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa Matahari, yang kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 18 Oktober, 28 April atau 18 Mei. Oleh Kaisar Konstantin, tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai kelahiran Yesus (Natal).
Kelahiran Yesus Menurut Bibel
Untuk menyibak tabir Natal pada tanggal 25 Desember yang diyakini sebagai Hari Kelahiran Yesus, marilah kita simak apa yang diberitakan oleh Bibel tentang kelahiran Yesus sebagaimana dalam Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1,10,11 (Markus dan Yohanes tidak menuliskan kisah kelahiran Yesus).
Umat Kristen beranggapan bahwa Yesus dilahirkan pada tahun 1, karena penanggalan Masehi yang dirancang oleh Dionysius justru dibuat dan disesuaikan dengan tahun kelahiran Yesus. Namun Injil Lukas 2:1 (telah dikutip sebelumnya) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan Kaisar Agustus jadi antara tahun 27 Sebelum Maseh-14 Sesudah Masehi. Sedangkan Matius: 2:1 (Juga telah dikutip) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodes Agung: tahun 37 Sebelum Masehi-4 Sesudah Masehi.
Ternyata antara pemahaman yang beredar di kalangan umat Kristen tentang kelahiran Yesus dengan berita yang disampaikan oleh Injil, Lukas maupun Matius, tidaklah menunjukkan suatu kepastian, sehingga ilmuwan-ilmuwan mereka ada yang menyatakan Yesus lahir tahun 8 Sebelum Masehi, tahun 6 Sebelum Masehi, tahun 4 sesudah Masehi. Antara lain di kutip dari buku tulisan Rev. Dr. Charles Francis Petter, MA. . B.D., S.T.M. yang berjudul, The Lost Years of Jesus Revealed hal 119 sebagai berikut:
Pada abad ke-19 setelah terbukti dan akhirnya diakui bahwa Herodes telah mati 4 tahun sebelum masehi dan setelah ditetapkan, bahwa menurut cerita Matius (2:16) raja Herodes memerintahkan pembunuhan kanak-kanak umur/dibawah umur dua tahun untuk membinasakan Yesus harus digeser kebelakang, paling sedikit 4 tahun sebelum masehi. Masa kini para sarjana lebih condong menggeserkan tanggal lahirnya Yesus itu 5 sampai 6 tahun kebelakang tahun Masehi. Kesulitan menentukan tanggal kelahiran Yesus, kehidupannya, dan kematiannya terpaksa ditimbulkan kembali karena adanya keterangan-keterangan yang banyak terdapat dalam gulungan-gulungan Essene (yang terdapat di gua Qamran) malah soal-soal yang berhubungan dengan ketuhanan juga harus dibangkitkan kembali.
Jadi sampai hari ini pun tidak ada kejelasan tahun berapa Yesus dilahirkan.
Asal Usul Perayaan Natal 25 Desember
Perintah untuk menyelenggarakan peringatan Natal tidak ada dalam Bibel dan Yesus tidak pernah memberikan contoh ataupun memerintahkan pada muridnya untuk menyelenggarakan peringatan kelahirannya.
Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen katolik pada abad ke-4 M. Dan peringatan inipun berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Dimana kita ketahui bahwa abad ke-1 sampai abad ke-4 M dunia masih dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politheisme.
Ketika Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katolik, mereka tidak mampu meninggalkan adat/budaya pangannya, apalagi terhadap pesta rakyat untuk memperingati hari Sunday (sun=matahari: day=hari) yaitu kelahiran Dewa Matahari tanggal 25 Desember.
Maka supaya agama Katolik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi diadakanlah sinkretisme (perpaduan agama-budaya/ penyembahan berhala), dengan cara menyatukan perayaan kelahiran Sun of God (Dewa Matahari) dengan kelahiran Son of God (Anak Tuhan=Yesus).
Maka pada konsili tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Juga diputuskan, Pertama, hari minggu (Sunday=hari matahari) dijadikan pengganti hari Sabat yang menurut hitungan jatuh pada Sabtu. Kedua, lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen. Ketiga, membuat patung-patung Yesus untuk menggantikan patung Dewa Matahari.
Sesudah Kaisar Kontantin memeluk agama Katolik pada abad ke-4 masehi, maka rakyat pun beramai-ramai ikut memeluk agama Katolik. Inilah prestasi gemilang hasil proses sinkretisme Kristen oleh Kaisar Konstantin dengan agama panganisme politheisme nenek moyang.
Demikian asal-usul Christmas atau Natal yang dilestarikan oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia sampai sekarang.
Demikian kepercayaan panganis politheisme mendapat ajaran tentang Dewa Matahari yang diperingati tanggal 25 Desember.
Mari kita telususri melalui Bibel maupun sejarah kepercayaan panganis yang dianut oleh bangsa Babilonia kuno didalam kekuasaan raja Nimrod (Namrud).
H.W. Amstrong dalam bukunya The Plain Truth About Christmas, Worlwide Chrch of God, California USA, 1994, menjelaskan:
Namrud cucu Ham, anak nabi Nuh adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia kuno. Nama Nimrod dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata “Marad” yang artinya: “Dia membangkang atau Murtad antara lain dengan keberaniaannya mengawinkan ibu kandungnya sendiri bernama “Semiramis”.
Namun usia Namrud tidak sepannjang ibu sekaligus istrinya. Maka setelah Namrud mati, Semiramis menyebarkan ajaran: bahwa roh Namrud tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Maka dibuatlah olehnya perumpamaan pohon “Evergreen” yang tumbuh dari sebatang kayu mati.
Maka untuk memperingati kelahirannya dinyatakan bahwa Namrud selalu hadir di pohon Evergreen dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu. Sedangkan kelahiran Namrud dinyatakan tanggal 25 Desember. Inilah asal usul pohon Natal.
Lebih lanjut Semiramis dianggap sebagai “Ratu Langit” oleh rakyat Babilonia, kemudian Namrud dipuja sebagai “anak suci dari surga”.
Putaran jaman menyatakan bahwa penyembahan berhala versi Babilonia ini berubah menjadi “Mesiah palsu”, berupa dewa “Ba-al” anak dewa matahari dengan objek penyembahan ‘Ibu dan Anak (Semiramis dan Namrud) yang lahir kembali. Ajaran tersebut menjalar ke negara lain: Di mesir berupa “Isis dan Osiris”, di Asia bernama “Cybele dan Deoius”. Di Roma disebut Fortuna dan Yupiter. Bahkan di Yunani, “Kwan Im” di Cina, Jepang dan Tibet, India, Persia, Afrika, Eropa dan Meksiko juga ditemukan adat pemujaan terhadap dewa “Madonna” dan lain-lain.
Dewa-dewa berikut dimitoskan lahir pada tanggal 25 Desember, dilahirkan oleh gadis perawan (tanpa bapak), mengalami kematian (salib) dan dipercaya sebagai Juru Selamat (Penebus Dosa):
1. Dewa Mithras (Mitra) di Iran, yang juga dinyatakan dilahirkan dalam sebuah gua dan mempunyai 12 orang murid. Dia juga disebut sebagai Sang Penyelamat, karena ia pun mengalami kematian dan dikuburkan, tapi bangkit kembali. Kepercayaan ini menjalar hingga Eropa. Konstantin termasuk salah seorang pengagum sekalugus penganut kepercayaan ini.
2. Apollo, yang terkenal memiliki 12 jasa dan menguasai 12 bintang/planet.
3. Hercules yang terkenal sebagai pahlawan perang tak tertandingi.
4. Ba-al yang disembah orang-orang Israel adalah dewa pendududk asli tanah Kana’an yang terkenal juga sebagai dewa kesuburan.
5. Dewa Ra, sembahan orang-orang Mesir Kuno; kepercayaan ini menyebar hingga ke Romawi dan diperingati secara besar-besaran dan dijadikan sebagai pesta rakyat.
Demikian juga Serapsis, Attis, Issis, Horus, Adonis, Bacchus, Krisna, Osiris, Syamas, Kybele dan lain-lain. Selain itu ada lagi tokoh/pahlawan pada suatu bangsa yang oleh mereka diyakini dilahirkan oleh perawan, antara lain Zorates (bangsa Persia) dan Fo Hi (bangsa Cina). Demikian pula pahlawan-pahlawan Helenisme: Agis, Celomenes, Eunus, Soluius, Aristonicus, Tibarius, Grocecus, Yupiter, Minersa, Easter.
Jadi konsep bahwa Tuhan itu dilahirkan seorang perawan pada tanggal 25 Desember disalib/dibunuh kemudian dibangkitan, sudah ada sejak zaman purba.
Konsep/dogma agama bahwa Yesus adalah anak Tuhan dan bahwa Tuhan mempunyai tiga pribadi dengan sangat mudahnya diterima oleh kalangan masyarakat Romawi karana merekalah telah memiliki konsep itu sebelumnya. Mereka tinggal mengubah nama-nama dewa menjadi Yesus. Maka dengan jujur Paulus mengakui bahwa dogma-dogma tersebut hanyalah KEBOHONGAN yang sengaja dibuatnya. Kata Paulus kepada Jemaat Roma:
Tetapi jika kebesaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaannya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai seorang berdosa?
(Roma 3:7)
Mengenai kemungkinan terjadinya pendustaan itu, Yesus telah mensinyalir lewat pesannya:
Jawab Yesus kepada mereka: Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaku dan berkata Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
(Matius 24:4-5).
Pandangan Bibel Tentang Upacara Natal.
Untuk mengetahui pandangan Bibel tentang perayaan Natal yang diwarisi oleh tradisi paganisme, baiklah kita telaah Yeremia 10:2-4:
”Beginilah firman Tuhan: ”Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang diseganii bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukanlah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu supaya jangan goyang”.
Demikianlah pandangan Bibel tentang upacara Natal yaitu melarang orang Kristen mengikuti kebiasaaan bangsa-bangsa penyembah berhala.
Selanjutnya mari kita simak penjelasan Yeremia 10:5
”Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun. Tidak dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun dia tidak dapt.”
Sumber-sumber Kristen yang Menolak Natal
1. Catolic Encyclopedia, ediai 1911 tentang Christmas:
” Natal bukanlah upacara gereja yang pertama... melainkan ia diyakini berasal dari Mesir, perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari., kemudian dijadikan kelahiran Yesus.
Dalam buku yang sama, tentang ” Natal Day” dinyatakan sebagai berikut:
”Di dalam kitab suci tidak ada seorang pun yang mengadakan upacara atau penyelenggaraan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.”
2. Encyclopedia Britanica, edisi 1946 menyatakan:
”Natal bukanlah upacara gereja abad pertama, Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakan dan Bibel juga tidak pernah menyelenggarakannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.”
3. Encyclopedia Americana, edisi tahun 1944 menyatakan:
”Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya umat kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran tersebut.......”.
(Perjamuan Suci, yang termaktub dalam kitab Perjanjian Baru hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus)..... Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke-4 M. Pada abad ke-5 M. Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari ”Kelahiran Dewa Matahari”. Sebab tidak seorangpun mengetahui hari kelahiran Yesus.”
Read More......
Peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325-354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa Matahari, yang kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 18 Oktober, 28 April atau 18 Mei. Oleh Kaisar Konstantin, tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai kelahiran Yesus (Natal).
Kelahiran Yesus Menurut Bibel
Untuk menyibak tabir Natal pada tanggal 25 Desember yang diyakini sebagai Hari Kelahiran Yesus, marilah kita simak apa yang diberitakan oleh Bibel tentang kelahiran Yesus sebagaimana dalam Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1,10,11 (Markus dan Yohanes tidak menuliskan kisah kelahiran Yesus).
Lukas 2:1-8:
”Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.
Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galelilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud- supaya didaftarkan bersama dengan Maria, tunangannya yang sedang mengandung.
Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lapin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka dirumah penginapan.
Didaerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjanga kawanan ternak mereka pada waktu malam.”
Jadi, menuru Bibel, Yesus lahir pada masa kekuasaan Kaisar Agustus yang saat itu yang sedang melaksanakan sensus penduduk (7M=579 Romawi). Yusuf, tunangan Maryam ibu Yesus berasaldari Betlehem, maka mereka bertiga ke sana, dan lahirlah Yesus di Betlehem, anak sulung Maria. Maria membungkusnya dengan kain lampan dan membaringkannya dalam palungan (tempat makan sapi, domba yang terbuat dari kayu). Peristiwa itu terjadi pada malam hari dimana gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka di padang rumput.
Menurut Matius 2:1, 10, 11
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersuka citalah mereka. Maka masukalah mereka kedalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibunya.
Jadi menurut Matius, Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodus yang disebut Herodus Agung yang memerintah tahun 37 SM- 4 M (749 Romawi), ditandai dengan bintang-bintang yang terlihat oleh orang-orang Majusi dari Timur.
Cukup jelas pertentangan kedua Injil tersebut (Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1, 10, 11) dalam menjelaskan kelahiran Yesus. Namun begitu keduanya menolak kelahiran Yesus tanggal 25 Desember. Penggambaran kelahiran yang ditandai dengn bintang-bintang di langit dan gembala yang sedang menjaga kawanan domba yang dilepas bebas di padang rumput beratapkan langit dengan bintang-bintangnya yang gemerlapan, menunjukkan kondisi musim panas sehingga gembala berdiam di padang rumput dengan domba-domba mereka pada malam hari untuk menghindari sengatan matahari. Sebab jelas 25 Desember adalah musim dingin. Sedang suhu udara di kawasan Palestina pada bulan Desember itu sangat rendah sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil.
Bagi yang memiliki wawasan luas, hati terbuka dan lapang dalam mencari kebenaran, kitab suci Al-Quran telah memberikan jawaban tentang kelahiran Yesus (Isa alaihssalam).
”Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (Maryam) bersandar pada pangkal pohon kurma, ia berkata: ”Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan”. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah. ”Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai dibawahmu (untuk minum). Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu kearahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu”
(Surat Maryam\19: 23-25)
Jadi menurut Al Quran Yesus dilahirkan pada musim panas disaat pohon-pohon kurma berbuah dengan lebatnya. Untuk itu perlu kita cermati pendapat sarjana Kristen Dr. Arthus S. Peak, dalam Commentary on the Bible – seperti dikutip buku Bible dalam Timbangan oleh Soleh A. Nahdi (hal 23): Yesus lahir dalam bulan Elul (bulan Yahudi), bersamaan dengan bulan Agustus-September.
Sementara itu Uskup Barns dalam Rise of Christianity – seperti juga dikutip oleh Soleh A. Nahdi berpendapat sebagai berikut:
”Kepercayaan, bahwa 25 Desember adalah hari lahir Yesus yang pasti tidak ada buktinya. Kalau kita percaya cerita Lukas tentang hari lahir itu dimana gembala-gembala waktu malam menjaga di padang di dekat Betlehem, maka hari lahir Yesus tentu tidak di musim dingin di saat suhu di negeri pegunungan Yudea amat rendah sekali sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil. Setelah terjadi banyak perbantahan tampaknya hari lahir tersebut diterima penetapannya kira-kira tahun 300 Masehi”
Pada Tahun Berapa Yesus Lahir?
”Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.
Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galelilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud- supaya didaftarkan bersama dengan Maria, tunangannya yang sedang mengandung.
Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lapin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka dirumah penginapan.
Didaerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjanga kawanan ternak mereka pada waktu malam.”
Jadi, menuru Bibel, Yesus lahir pada masa kekuasaan Kaisar Agustus yang saat itu yang sedang melaksanakan sensus penduduk (7M=579 Romawi). Yusuf, tunangan Maryam ibu Yesus berasaldari Betlehem, maka mereka bertiga ke sana, dan lahirlah Yesus di Betlehem, anak sulung Maria. Maria membungkusnya dengan kain lampan dan membaringkannya dalam palungan (tempat makan sapi, domba yang terbuat dari kayu). Peristiwa itu terjadi pada malam hari dimana gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka di padang rumput.
Menurut Matius 2:1, 10, 11
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersuka citalah mereka. Maka masukalah mereka kedalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibunya.
Jadi menurut Matius, Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodus yang disebut Herodus Agung yang memerintah tahun 37 SM- 4 M (749 Romawi), ditandai dengan bintang-bintang yang terlihat oleh orang-orang Majusi dari Timur.
Cukup jelas pertentangan kedua Injil tersebut (Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1, 10, 11) dalam menjelaskan kelahiran Yesus. Namun begitu keduanya menolak kelahiran Yesus tanggal 25 Desember. Penggambaran kelahiran yang ditandai dengn bintang-bintang di langit dan gembala yang sedang menjaga kawanan domba yang dilepas bebas di padang rumput beratapkan langit dengan bintang-bintangnya yang gemerlapan, menunjukkan kondisi musim panas sehingga gembala berdiam di padang rumput dengan domba-domba mereka pada malam hari untuk menghindari sengatan matahari. Sebab jelas 25 Desember adalah musim dingin. Sedang suhu udara di kawasan Palestina pada bulan Desember itu sangat rendah sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil.
Bagi yang memiliki wawasan luas, hati terbuka dan lapang dalam mencari kebenaran, kitab suci Al-Quran telah memberikan jawaban tentang kelahiran Yesus (Isa alaihssalam).
”Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (Maryam) bersandar pada pangkal pohon kurma, ia berkata: ”Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan”. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah. ”Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai dibawahmu (untuk minum). Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu kearahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu”
(Surat Maryam\19: 23-25)
Jadi menurut Al Quran Yesus dilahirkan pada musim panas disaat pohon-pohon kurma berbuah dengan lebatnya. Untuk itu perlu kita cermati pendapat sarjana Kristen Dr. Arthus S. Peak, dalam Commentary on the Bible – seperti dikutip buku Bible dalam Timbangan oleh Soleh A. Nahdi (hal 23): Yesus lahir dalam bulan Elul (bulan Yahudi), bersamaan dengan bulan Agustus-September.
Sementara itu Uskup Barns dalam Rise of Christianity – seperti juga dikutip oleh Soleh A. Nahdi berpendapat sebagai berikut:
”Kepercayaan, bahwa 25 Desember adalah hari lahir Yesus yang pasti tidak ada buktinya. Kalau kita percaya cerita Lukas tentang hari lahir itu dimana gembala-gembala waktu malam menjaga di padang di dekat Betlehem, maka hari lahir Yesus tentu tidak di musim dingin di saat suhu di negeri pegunungan Yudea amat rendah sekali sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil. Setelah terjadi banyak perbantahan tampaknya hari lahir tersebut diterima penetapannya kira-kira tahun 300 Masehi”
Pada Tahun Berapa Yesus Lahir?
Umat Kristen beranggapan bahwa Yesus dilahirkan pada tahun 1, karena penanggalan Masehi yang dirancang oleh Dionysius justru dibuat dan disesuaikan dengan tahun kelahiran Yesus. Namun Injil Lukas 2:1 (telah dikutip sebelumnya) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan Kaisar Agustus jadi antara tahun 27 Sebelum Maseh-14 Sesudah Masehi. Sedangkan Matius: 2:1 (Juga telah dikutip) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodes Agung: tahun 37 Sebelum Masehi-4 Sesudah Masehi.
Ternyata antara pemahaman yang beredar di kalangan umat Kristen tentang kelahiran Yesus dengan berita yang disampaikan oleh Injil, Lukas maupun Matius, tidaklah menunjukkan suatu kepastian, sehingga ilmuwan-ilmuwan mereka ada yang menyatakan Yesus lahir tahun 8 Sebelum Masehi, tahun 6 Sebelum Masehi, tahun 4 sesudah Masehi. Antara lain di kutip dari buku tulisan Rev. Dr. Charles Francis Petter, MA. . B.D., S.T.M. yang berjudul, The Lost Years of Jesus Revealed hal 119 sebagai berikut:
Pada abad ke-19 setelah terbukti dan akhirnya diakui bahwa Herodes telah mati 4 tahun sebelum masehi dan setelah ditetapkan, bahwa menurut cerita Matius (2:16) raja Herodes memerintahkan pembunuhan kanak-kanak umur/dibawah umur dua tahun untuk membinasakan Yesus harus digeser kebelakang, paling sedikit 4 tahun sebelum masehi. Masa kini para sarjana lebih condong menggeserkan tanggal lahirnya Yesus itu 5 sampai 6 tahun kebelakang tahun Masehi. Kesulitan menentukan tanggal kelahiran Yesus, kehidupannya, dan kematiannya terpaksa ditimbulkan kembali karena adanya keterangan-keterangan yang banyak terdapat dalam gulungan-gulungan Essene (yang terdapat di gua Qamran) malah soal-soal yang berhubungan dengan ketuhanan juga harus dibangkitkan kembali.
Jadi sampai hari ini pun tidak ada kejelasan tahun berapa Yesus dilahirkan.
Asal Usul Perayaan Natal 25 Desember
Perintah untuk menyelenggarakan peringatan Natal tidak ada dalam Bibel dan Yesus tidak pernah memberikan contoh ataupun memerintahkan pada muridnya untuk menyelenggarakan peringatan kelahirannya.
Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen katolik pada abad ke-4 M. Dan peringatan inipun berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Dimana kita ketahui bahwa abad ke-1 sampai abad ke-4 M dunia masih dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politheisme.
Ketika Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katolik, mereka tidak mampu meninggalkan adat/budaya pangannya, apalagi terhadap pesta rakyat untuk memperingati hari Sunday (sun=matahari: day=hari) yaitu kelahiran Dewa Matahari tanggal 25 Desember.
Maka supaya agama Katolik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi diadakanlah sinkretisme (perpaduan agama-budaya/ penyembahan berhala), dengan cara menyatukan perayaan kelahiran Sun of God (Dewa Matahari) dengan kelahiran Son of God (Anak Tuhan=Yesus).
Maka pada konsili tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Juga diputuskan, Pertama, hari minggu (Sunday=hari matahari) dijadikan pengganti hari Sabat yang menurut hitungan jatuh pada Sabtu. Kedua, lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen. Ketiga, membuat patung-patung Yesus untuk menggantikan patung Dewa Matahari.
Sesudah Kaisar Kontantin memeluk agama Katolik pada abad ke-4 masehi, maka rakyat pun beramai-ramai ikut memeluk agama Katolik. Inilah prestasi gemilang hasil proses sinkretisme Kristen oleh Kaisar Konstantin dengan agama panganisme politheisme nenek moyang.
Demikian asal-usul Christmas atau Natal yang dilestarikan oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia sampai sekarang.
Demikian kepercayaan panganis politheisme mendapat ajaran tentang Dewa Matahari yang diperingati tanggal 25 Desember.
Mari kita telususri melalui Bibel maupun sejarah kepercayaan panganis yang dianut oleh bangsa Babilonia kuno didalam kekuasaan raja Nimrod (Namrud).
H.W. Amstrong dalam bukunya The Plain Truth About Christmas, Worlwide Chrch of God, California USA, 1994, menjelaskan:
Namrud cucu Ham, anak nabi Nuh adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia kuno. Nama Nimrod dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata “Marad” yang artinya: “Dia membangkang atau Murtad antara lain dengan keberaniaannya mengawinkan ibu kandungnya sendiri bernama “Semiramis”.
Namun usia Namrud tidak sepannjang ibu sekaligus istrinya. Maka setelah Namrud mati, Semiramis menyebarkan ajaran: bahwa roh Namrud tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Maka dibuatlah olehnya perumpamaan pohon “Evergreen” yang tumbuh dari sebatang kayu mati.
Maka untuk memperingati kelahirannya dinyatakan bahwa Namrud selalu hadir di pohon Evergreen dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu. Sedangkan kelahiran Namrud dinyatakan tanggal 25 Desember. Inilah asal usul pohon Natal.
Lebih lanjut Semiramis dianggap sebagai “Ratu Langit” oleh rakyat Babilonia, kemudian Namrud dipuja sebagai “anak suci dari surga”.
Putaran jaman menyatakan bahwa penyembahan berhala versi Babilonia ini berubah menjadi “Mesiah palsu”, berupa dewa “Ba-al” anak dewa matahari dengan objek penyembahan ‘Ibu dan Anak (Semiramis dan Namrud) yang lahir kembali. Ajaran tersebut menjalar ke negara lain: Di mesir berupa “Isis dan Osiris”, di Asia bernama “Cybele dan Deoius”. Di Roma disebut Fortuna dan Yupiter. Bahkan di Yunani, “Kwan Im” di Cina, Jepang dan Tibet, India, Persia, Afrika, Eropa dan Meksiko juga ditemukan adat pemujaan terhadap dewa “Madonna” dan lain-lain.
Dewa-dewa berikut dimitoskan lahir pada tanggal 25 Desember, dilahirkan oleh gadis perawan (tanpa bapak), mengalami kematian (salib) dan dipercaya sebagai Juru Selamat (Penebus Dosa):
1. Dewa Mithras (Mitra) di Iran, yang juga dinyatakan dilahirkan dalam sebuah gua dan mempunyai 12 orang murid. Dia juga disebut sebagai Sang Penyelamat, karena ia pun mengalami kematian dan dikuburkan, tapi bangkit kembali. Kepercayaan ini menjalar hingga Eropa. Konstantin termasuk salah seorang pengagum sekalugus penganut kepercayaan ini.
2. Apollo, yang terkenal memiliki 12 jasa dan menguasai 12 bintang/planet.
3. Hercules yang terkenal sebagai pahlawan perang tak tertandingi.
4. Ba-al yang disembah orang-orang Israel adalah dewa pendududk asli tanah Kana’an yang terkenal juga sebagai dewa kesuburan.
5. Dewa Ra, sembahan orang-orang Mesir Kuno; kepercayaan ini menyebar hingga ke Romawi dan diperingati secara besar-besaran dan dijadikan sebagai pesta rakyat.
Demikian juga Serapsis, Attis, Issis, Horus, Adonis, Bacchus, Krisna, Osiris, Syamas, Kybele dan lain-lain. Selain itu ada lagi tokoh/pahlawan pada suatu bangsa yang oleh mereka diyakini dilahirkan oleh perawan, antara lain Zorates (bangsa Persia) dan Fo Hi (bangsa Cina). Demikian pula pahlawan-pahlawan Helenisme: Agis, Celomenes, Eunus, Soluius, Aristonicus, Tibarius, Grocecus, Yupiter, Minersa, Easter.
Jadi konsep bahwa Tuhan itu dilahirkan seorang perawan pada tanggal 25 Desember disalib/dibunuh kemudian dibangkitan, sudah ada sejak zaman purba.
Konsep/dogma agama bahwa Yesus adalah anak Tuhan dan bahwa Tuhan mempunyai tiga pribadi dengan sangat mudahnya diterima oleh kalangan masyarakat Romawi karana merekalah telah memiliki konsep itu sebelumnya. Mereka tinggal mengubah nama-nama dewa menjadi Yesus. Maka dengan jujur Paulus mengakui bahwa dogma-dogma tersebut hanyalah KEBOHONGAN yang sengaja dibuatnya. Kata Paulus kepada Jemaat Roma:
Tetapi jika kebesaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaannya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai seorang berdosa?
(Roma 3:7)
Mengenai kemungkinan terjadinya pendustaan itu, Yesus telah mensinyalir lewat pesannya:
Jawab Yesus kepada mereka: Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaku dan berkata Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
(Matius 24:4-5).
Pandangan Bibel Tentang Upacara Natal.
Untuk mengetahui pandangan Bibel tentang perayaan Natal yang diwarisi oleh tradisi paganisme, baiklah kita telaah Yeremia 10:2-4:
”Beginilah firman Tuhan: ”Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang diseganii bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukanlah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu supaya jangan goyang”.
Demikianlah pandangan Bibel tentang upacara Natal yaitu melarang orang Kristen mengikuti kebiasaaan bangsa-bangsa penyembah berhala.
Selanjutnya mari kita simak penjelasan Yeremia 10:5
”Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun. Tidak dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun dia tidak dapt.”
Sumber-sumber Kristen yang Menolak Natal
1. Catolic Encyclopedia, ediai 1911 tentang Christmas:
” Natal bukanlah upacara gereja yang pertama... melainkan ia diyakini berasal dari Mesir, perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari., kemudian dijadikan kelahiran Yesus.
Dalam buku yang sama, tentang ” Natal Day” dinyatakan sebagai berikut:
”Di dalam kitab suci tidak ada seorang pun yang mengadakan upacara atau penyelenggaraan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.”
2. Encyclopedia Britanica, edisi 1946 menyatakan:
”Natal bukanlah upacara gereja abad pertama, Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakan dan Bibel juga tidak pernah menyelenggarakannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.”
3. Encyclopedia Americana, edisi tahun 1944 menyatakan:
”Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya umat kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran tersebut.......”.
(Perjamuan Suci, yang termaktub dalam kitab Perjanjian Baru hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus)..... Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke-4 M. Pada abad ke-5 M. Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari ”Kelahiran Dewa Matahari”. Sebab tidak seorangpun mengetahui hari kelahiran Yesus.”
PANDANGAN TIGA AGAMA TENTANG YESUS
Yahudi
1. Yesus lahir dari perbuatan zina; mengaku menjadi Mesias yang dinantikan Bani Israil.
2. Yesus layak mati disalib sebagai hukuman terhadap pengakuannya sebagai Mesias.
Kristen
1. Yesus adalah Tuhan Putra, pribadi kedua Tuhan.
2. Yesus mengalami kematian di kayu salib untuk menebus dosa warisan umat manusia.
Islam
1. Yesus lahir karena ketentuan Allah ( kalimat Allah ), dilahirkan ibindanya Siti Maryam binti Imran dalam keadaan suci ( fitrah ).
2. Yesus adalah seorang utusan Allah, bukan Tuhan sebagaimana penjelasan surat Al maidah/ 5:73.
” Sesunguhnya kafirlah orang –orang yang mengatakan bahwasannya Allahsalah satu dari tiga, padahal sekali-kali tiddak ada Tuhan ( yang berhak disembah ) selain Tuhan Yang Maha Esa . Jika mereka Tidak berhenti dari apa yamg mereka katakan itu, pasti orang – orang kafir diantara mereka akan tertimpa siksaan yang pedih.”
3. Yesus diselamatkan Allah dari kematian di kayu salib.
Yahudi
1. Yesus lahir dari perbuatan zina; mengaku menjadi Mesias yang dinantikan Bani Israil.
2. Yesus layak mati disalib sebagai hukuman terhadap pengakuannya sebagai Mesias.
Kristen
1. Yesus adalah Tuhan Putra, pribadi kedua Tuhan.
2. Yesus mengalami kematian di kayu salib untuk menebus dosa warisan umat manusia.
Islam
1. Yesus lahir karena ketentuan Allah ( kalimat Allah ), dilahirkan ibindanya Siti Maryam binti Imran dalam keadaan suci ( fitrah ).
2. Yesus adalah seorang utusan Allah, bukan Tuhan sebagaimana penjelasan surat Al maidah/ 5:73.
” Sesunguhnya kafirlah orang –orang yang mengatakan bahwasannya Allahsalah satu dari tiga, padahal sekali-kali tiddak ada Tuhan ( yang berhak disembah ) selain Tuhan Yang Maha Esa . Jika mereka Tidak berhenti dari apa yamg mereka katakan itu, pasti orang – orang kafir diantara mereka akan tertimpa siksaan yang pedih.”
3. Yesus diselamatkan Allah dari kematian di kayu salib.
Kata Natal berasal dari bahasa Latin yang berarti lahir. Secara istilah Natal berarti upacara yang dilakukan oleh orang Kristen untuk memperingatri hari kelahiran Isa Al Masih- yang mereka sebut Tuhan Yesus.
Peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325-354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa Matahari, yang kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 18 Oktober, 28 April atau 18 Mei. Oleh Kaisar Konstantin, tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai kelahiran Yesus (Natal).
Kelahiran Yesus Menurut Bibel
Untuk menyibak tabir Natal pada tanggal 25 Desember yang diyakini sebagai Hari Kelahiran Yesus, marilah kita simak apa yang diberitakan oleh Bibel tentang kelahiran Yesus sebagaimana dalam Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1,10,11 (Markus dan Yohanes tidak menuliskan kisah kelahiran Yesus).
Umat Kristen beranggapan bahwa Yesus dilahirkan pada tahun 1, karena penanggalan Masehi yang dirancang oleh Dionysius justru dibuat dan disesuaikan dengan tahun kelahiran Yesus. Namun Injil Lukas 2:1 (telah dikutip sebelumnya) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan Kaisar Agustus jadi antara tahun 27 Sebelum Maseh-14 Sesudah Masehi. Sedangkan Matius: 2:1 (Juga telah dikutip) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodes Agung: tahun 37 Sebelum Masehi-4 Sesudah Masehi.
Ternyata antara pemahaman yang beredar di kalangan umat Kristen tentang kelahiran Yesus dengan berita yang disampaikan oleh Injil, Lukas maupun Matius, tidaklah menunjukkan suatu kepastian, sehingga ilmuwan-ilmuwan mereka ada yang menyatakan Yesus lahir tahun 8 Sebelum Masehi, tahun 6 Sebelum Masehi, tahun 4 sesudah Masehi. Antara lain di kutip dari buku tulisan Rev. Dr. Charles Francis Petter, MA. . B.D., S.T.M. yang berjudul, The Lost Years of Jesus Revealed hal 119 sebagai berikut:
Pada abad ke-19 setelah terbukti dan akhirnya diakui bahwa Herodes telah mati 4 tahun sebelum masehi dan setelah ditetapkan, bahwa menurut cerita Matius (2:16) raja Herodes memerintahkan pembunuhan kanak-kanak umur/dibawah umur dua tahun untuk membinasakan Yesus harus digeser kebelakang, paling sedikit 4 tahun sebelum masehi. Masa kini para sarjana lebih condong menggeserkan tanggal lahirnya Yesus itu 5 sampai 6 tahun kebelakang tahun Masehi. Kesulitan menentukan tanggal kelahiran Yesus, kehidupannya, dan kematiannya terpaksa ditimbulkan kembali karena adanya keterangan-keterangan yang banyak terdapat dalam gulungan-gulungan Essene (yang terdapat di gua Qamran) malah soal-soal yang berhubungan dengan ketuhanan juga harus dibangkitkan kembali.
Jadi sampai hari ini pun tidak ada kejelasan tahun berapa Yesus dilahirkan.
Asal Usul Perayaan Natal 25 Desember
Perintah untuk menyelenggarakan peringatan Natal tidak ada dalam Bibel dan Yesus tidak pernah memberikan contoh ataupun memerintahkan pada muridnya untuk menyelenggarakan peringatan kelahirannya.
Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen katolik pada abad ke-4 M. Dan peringatan inipun berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Dimana kita ketahui bahwa abad ke-1 sampai abad ke-4 M dunia masih dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politheisme.
Ketika Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katolik, mereka tidak mampu meninggalkan adat/budaya pangannya, apalagi terhadap pesta rakyat untuk memperingati hari Sunday (sun=matahari: day=hari) yaitu kelahiran Dewa Matahari tanggal 25 Desember.
Maka supaya agama Katolik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi diadakanlah sinkretisme (perpaduan agama-budaya/ penyembahan berhala), dengan cara menyatukan perayaan kelahiran Sun of God (Dewa Matahari) dengan kelahiran Son of God (Anak Tuhan=Yesus).
Maka pada konsili tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Juga diputuskan, Pertama, hari minggu (Sunday=hari matahari) dijadikan pengganti hari Sabat yang menurut hitungan jatuh pada Sabtu. Kedua, lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen. Ketiga, membuat patung-patung Yesus untuk menggantikan patung Dewa Matahari.
Sesudah Kaisar Kontantin memeluk agama Katolik pada abad ke-4 masehi, maka rakyat pun beramai-ramai ikut memeluk agama Katolik. Inilah prestasi gemilang hasil proses sinkretisme Kristen oleh Kaisar Konstantin dengan agama panganisme politheisme nenek moyang.
Demikian asal-usul Christmas atau Natal yang dilestarikan oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia sampai sekarang.
Demikian kepercayaan panganis politheisme mendapat ajaran tentang Dewa Matahari yang diperingati tanggal 25 Desember.
Mari kita telususri melalui Bibel maupun sejarah kepercayaan panganis yang dianut oleh bangsa Babilonia kuno didalam kekuasaan raja Nimrod (Namrud).
H.W. Amstrong dalam bukunya The Plain Truth About Christmas, Worlwide Chrch of God, California USA, 1994, menjelaskan:
Namrud cucu Ham, anak nabi Nuh adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia kuno. Nama Nimrod dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata “Marad” yang artinya: “Dia membangkang atau Murtad antara lain dengan keberaniaannya mengawinkan ibu kandungnya sendiri bernama “Semiramis”.
Namun usia Namrud tidak sepannjang ibu sekaligus istrinya. Maka setelah Namrud mati, Semiramis menyebarkan ajaran: bahwa roh Namrud tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Maka dibuatlah olehnya perumpamaan pohon “Evergreen” yang tumbuh dari sebatang kayu mati.
Maka untuk memperingati kelahirannya dinyatakan bahwa Namrud selalu hadir di pohon Evergreen dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu. Sedangkan kelahiran Namrud dinyatakan tanggal 25 Desember. Inilah asal usul pohon Natal.
Lebih lanjut Semiramis dianggap sebagai “Ratu Langit” oleh rakyat Babilonia, kemudian Namrud dipuja sebagai “anak suci dari surga”.
Putaran jaman menyatakan bahwa penyembahan berhala versi Babilonia ini berubah menjadi “Mesiah palsu”, berupa dewa “Ba-al” anak dewa matahari dengan objek penyembahan ‘Ibu dan Anak (Semiramis dan Namrud) yang lahir kembali. Ajaran tersebut menjalar ke negara lain: Di mesir berupa “Isis dan Osiris”, di Asia bernama “Cybele dan Deoius”. Di Roma disebut Fortuna dan Yupiter. Bahkan di Yunani, “Kwan Im” di Cina, Jepang dan Tibet, India, Persia, Afrika, Eropa dan Meksiko juga ditemukan adat pemujaan terhadap dewa “Madonna” dan lain-lain.
Dewa-dewa berikut dimitoskan lahir pada tanggal 25 Desember, dilahirkan oleh gadis perawan (tanpa bapak), mengalami kematian (salib) dan dipercaya sebagai Juru Selamat (Penebus Dosa):
1. Dewa Mithras (Mitra) di Iran, yang juga dinyatakan dilahirkan dalam sebuah gua dan mempunyai 12 orang murid. Dia juga disebut sebagai Sang Penyelamat, karena ia pun mengalami kematian dan dikuburkan, tapi bangkit kembali. Kepercayaan ini menjalar hingga Eropa. Konstantin termasuk salah seorang pengagum sekalugus penganut kepercayaan ini.
2. Apollo, yang terkenal memiliki 12 jasa dan menguasai 12 bintang/planet.
3. Hercules yang terkenal sebagai pahlawan perang tak tertandingi.
4. Ba-al yang disembah orang-orang Israel adalah dewa pendududk asli tanah Kana’an yang terkenal juga sebagai dewa kesuburan.
5. Dewa Ra, sembahan orang-orang Mesir Kuno; kepercayaan ini menyebar hingga ke Romawi dan diperingati secara besar-besaran dan dijadikan sebagai pesta rakyat.
Demikian juga Serapsis, Attis, Issis, Horus, Adonis, Bacchus, Krisna, Osiris, Syamas, Kybele dan lain-lain. Selain itu ada lagi tokoh/pahlawan pada suatu bangsa yang oleh mereka diyakini dilahirkan oleh perawan, antara lain Zorates (bangsa Persia) dan Fo Hi (bangsa Cina). Demikian pula pahlawan-pahlawan Helenisme: Agis, Celomenes, Eunus, Soluius, Aristonicus, Tibarius, Grocecus, Yupiter, Minersa, Easter.
Jadi konsep bahwa Tuhan itu dilahirkan seorang perawan pada tanggal 25 Desember disalib/dibunuh kemudian dibangkitan, sudah ada sejak zaman purba.
Konsep/dogma agama bahwa Yesus adalah anak Tuhan dan bahwa Tuhan mempunyai tiga pribadi dengan sangat mudahnya diterima oleh kalangan masyarakat Romawi karana merekalah telah memiliki konsep itu sebelumnya. Mereka tinggal mengubah nama-nama dewa menjadi Yesus. Maka dengan jujur Paulus mengakui bahwa dogma-dogma tersebut hanyalah KEBOHONGAN yang sengaja dibuatnya. Kata Paulus kepada Jemaat Roma:
Tetapi jika kebesaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaannya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai seorang berdosa?
(Roma 3:7)
Mengenai kemungkinan terjadinya pendustaan itu, Yesus telah mensinyalir lewat pesannya:
Jawab Yesus kepada mereka: Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaku dan berkata Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
(Matius 24:4-5).
Pandangan Bibel Tentang Upacara Natal.
Untuk mengetahui pandangan Bibel tentang perayaan Natal yang diwarisi oleh tradisi paganisme, baiklah kita telaah Yeremia 10:2-4:
”Beginilah firman Tuhan: ”Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang diseganii bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukanlah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu supaya jangan goyang”.
Demikianlah pandangan Bibel tentang upacara Natal yaitu melarang orang Kristen mengikuti kebiasaaan bangsa-bangsa penyembah berhala.
Selanjutnya mari kita simak penjelasan Yeremia 10:5
”Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun. Tidak dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun dia tidak dapt.”
Sumber-sumber Kristen yang Menolak Natal
1. Catolic Encyclopedia, ediai 1911 tentang Christmas:
” Natal bukanlah upacara gereja yang pertama... melainkan ia diyakini berasal dari Mesir, perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari., kemudian dijadikan kelahiran Yesus.
Dalam buku yang sama, tentang ” Natal Day” dinyatakan sebagai berikut:
”Di dalam kitab suci tidak ada seorang pun yang mengadakan upacara atau penyelenggaraan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.”
2. Encyclopedia Britanica, edisi 1946 menyatakan:
”Natal bukanlah upacara gereja abad pertama, Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakan dan Bibel juga tidak pernah menyelenggarakannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.”
3. Encyclopedia Americana, edisi tahun 1944 menyatakan:
”Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya umat kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran tersebut.......”.
(Perjamuan Suci, yang termaktub dalam kitab Perjanjian Baru hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus)..... Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke-4 M. Pada abad ke-5 M. Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari ”Kelahiran Dewa Matahari”. Sebab tidak seorangpun mengetahui hari kelahiran Yesus.”
Peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325-354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa Matahari, yang kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 18 Oktober, 28 April atau 18 Mei. Oleh Kaisar Konstantin, tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai kelahiran Yesus (Natal).
Kelahiran Yesus Menurut Bibel
Untuk menyibak tabir Natal pada tanggal 25 Desember yang diyakini sebagai Hari Kelahiran Yesus, marilah kita simak apa yang diberitakan oleh Bibel tentang kelahiran Yesus sebagaimana dalam Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1,10,11 (Markus dan Yohanes tidak menuliskan kisah kelahiran Yesus).
Lukas 2:1-8:
”Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.
Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galelilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud- supaya didaftarkan bersama dengan Maria, tunangannya yang sedang mengandung.
Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lapin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka dirumah penginapan.
Didaerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjanga kawanan ternak mereka pada waktu malam.”
Jadi, menuru Bibel, Yesus lahir pada masa kekuasaan Kaisar Agustus yang saat itu yang sedang melaksanakan sensus penduduk (7M=579 Romawi). Yusuf, tunangan Maryam ibu Yesus berasaldari Betlehem, maka mereka bertiga ke sana, dan lahirlah Yesus di Betlehem, anak sulung Maria. Maria membungkusnya dengan kain lampan dan membaringkannya dalam palungan (tempat makan sapi, domba yang terbuat dari kayu). Peristiwa itu terjadi pada malam hari dimana gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka di padang rumput.
Menurut Matius 2:1, 10, 11
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersuka citalah mereka. Maka masukalah mereka kedalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibunya.
Jadi menurut Matius, Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodus yang disebut Herodus Agung yang memerintah tahun 37 SM- 4 M (749 Romawi), ditandai dengan bintang-bintang yang terlihat oleh orang-orang Majusi dari Timur.
Cukup jelas pertentangan kedua Injil tersebut (Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1, 10, 11) dalam menjelaskan kelahiran Yesus. Namun begitu keduanya menolak kelahiran Yesus tanggal 25 Desember. Penggambaran kelahiran yang ditandai dengn bintang-bintang di langit dan gembala yang sedang menjaga kawanan domba yang dilepas bebas di padang rumput beratapkan langit dengan bintang-bintangnya yang gemerlapan, menunjukkan kondisi musim panas sehingga gembala berdiam di padang rumput dengan domba-domba mereka pada malam hari untuk menghindari sengatan matahari. Sebab jelas 25 Desember adalah musim dingin. Sedang suhu udara di kawasan Palestina pada bulan Desember itu sangat rendah sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil.
Bagi yang memiliki wawasan luas, hati terbuka dan lapang dalam mencari kebenaran, kitab suci Al-Quran telah memberikan jawaban tentang kelahiran Yesus (Isa alaihssalam).
”Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (Maryam) bersandar pada pangkal pohon kurma, ia berkata: ”Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan”. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah. ”Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai dibawahmu (untuk minum). Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu kearahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu”
(Surat Maryam\19: 23-25)
Jadi menurut Al Quran Yesus dilahirkan pada musim panas disaat pohon-pohon kurma berbuah dengan lebatnya. Untuk itu perlu kita cermati pendapat sarjana Kristen Dr. Arthus S. Peak, dalam Commentary on the Bible – seperti dikutip buku Bible dalam Timbangan oleh Soleh A. Nahdi (hal 23): Yesus lahir dalam bulan Elul (bulan Yahudi), bersamaan dengan bulan Agustus-September.
Sementara itu Uskup Barns dalam Rise of Christianity – seperti juga dikutip oleh Soleh A. Nahdi berpendapat sebagai berikut:
”Kepercayaan, bahwa 25 Desember adalah hari lahir Yesus yang pasti tidak ada buktinya. Kalau kita percaya cerita Lukas tentang hari lahir itu dimana gembala-gembala waktu malam menjaga di padang di dekat Betlehem, maka hari lahir Yesus tentu tidak di musim dingin di saat suhu di negeri pegunungan Yudea amat rendah sekali sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil. Setelah terjadi banyak perbantahan tampaknya hari lahir tersebut diterima penetapannya kira-kira tahun 300 Masehi”
Pada Tahun Berapa Yesus Lahir?
”Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.
Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galelilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud- supaya didaftarkan bersama dengan Maria, tunangannya yang sedang mengandung.
Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lapin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka dirumah penginapan.
Didaerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjanga kawanan ternak mereka pada waktu malam.”
Jadi, menuru Bibel, Yesus lahir pada masa kekuasaan Kaisar Agustus yang saat itu yang sedang melaksanakan sensus penduduk (7M=579 Romawi). Yusuf, tunangan Maryam ibu Yesus berasaldari Betlehem, maka mereka bertiga ke sana, dan lahirlah Yesus di Betlehem, anak sulung Maria. Maria membungkusnya dengan kain lampan dan membaringkannya dalam palungan (tempat makan sapi, domba yang terbuat dari kayu). Peristiwa itu terjadi pada malam hari dimana gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka di padang rumput.
Menurut Matius 2:1, 10, 11
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersuka citalah mereka. Maka masukalah mereka kedalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibunya.
Jadi menurut Matius, Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodus yang disebut Herodus Agung yang memerintah tahun 37 SM- 4 M (749 Romawi), ditandai dengan bintang-bintang yang terlihat oleh orang-orang Majusi dari Timur.
Cukup jelas pertentangan kedua Injil tersebut (Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1, 10, 11) dalam menjelaskan kelahiran Yesus. Namun begitu keduanya menolak kelahiran Yesus tanggal 25 Desember. Penggambaran kelahiran yang ditandai dengn bintang-bintang di langit dan gembala yang sedang menjaga kawanan domba yang dilepas bebas di padang rumput beratapkan langit dengan bintang-bintangnya yang gemerlapan, menunjukkan kondisi musim panas sehingga gembala berdiam di padang rumput dengan domba-domba mereka pada malam hari untuk menghindari sengatan matahari. Sebab jelas 25 Desember adalah musim dingin. Sedang suhu udara di kawasan Palestina pada bulan Desember itu sangat rendah sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil.
Bagi yang memiliki wawasan luas, hati terbuka dan lapang dalam mencari kebenaran, kitab suci Al-Quran telah memberikan jawaban tentang kelahiran Yesus (Isa alaihssalam).
”Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (Maryam) bersandar pada pangkal pohon kurma, ia berkata: ”Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan”. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah. ”Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai dibawahmu (untuk minum). Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu kearahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu”
(Surat Maryam\19: 23-25)
Jadi menurut Al Quran Yesus dilahirkan pada musim panas disaat pohon-pohon kurma berbuah dengan lebatnya. Untuk itu perlu kita cermati pendapat sarjana Kristen Dr. Arthus S. Peak, dalam Commentary on the Bible – seperti dikutip buku Bible dalam Timbangan oleh Soleh A. Nahdi (hal 23): Yesus lahir dalam bulan Elul (bulan Yahudi), bersamaan dengan bulan Agustus-September.
Sementara itu Uskup Barns dalam Rise of Christianity – seperti juga dikutip oleh Soleh A. Nahdi berpendapat sebagai berikut:
”Kepercayaan, bahwa 25 Desember adalah hari lahir Yesus yang pasti tidak ada buktinya. Kalau kita percaya cerita Lukas tentang hari lahir itu dimana gembala-gembala waktu malam menjaga di padang di dekat Betlehem, maka hari lahir Yesus tentu tidak di musim dingin di saat suhu di negeri pegunungan Yudea amat rendah sekali sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil. Setelah terjadi banyak perbantahan tampaknya hari lahir tersebut diterima penetapannya kira-kira tahun 300 Masehi”
Pada Tahun Berapa Yesus Lahir?
Umat Kristen beranggapan bahwa Yesus dilahirkan pada tahun 1, karena penanggalan Masehi yang dirancang oleh Dionysius justru dibuat dan disesuaikan dengan tahun kelahiran Yesus. Namun Injil Lukas 2:1 (telah dikutip sebelumnya) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan Kaisar Agustus jadi antara tahun 27 Sebelum Maseh-14 Sesudah Masehi. Sedangkan Matius: 2:1 (Juga telah dikutip) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodes Agung: tahun 37 Sebelum Masehi-4 Sesudah Masehi.
Ternyata antara pemahaman yang beredar di kalangan umat Kristen tentang kelahiran Yesus dengan berita yang disampaikan oleh Injil, Lukas maupun Matius, tidaklah menunjukkan suatu kepastian, sehingga ilmuwan-ilmuwan mereka ada yang menyatakan Yesus lahir tahun 8 Sebelum Masehi, tahun 6 Sebelum Masehi, tahun 4 sesudah Masehi. Antara lain di kutip dari buku tulisan Rev. Dr. Charles Francis Petter, MA. . B.D., S.T.M. yang berjudul, The Lost Years of Jesus Revealed hal 119 sebagai berikut:
Pada abad ke-19 setelah terbukti dan akhirnya diakui bahwa Herodes telah mati 4 tahun sebelum masehi dan setelah ditetapkan, bahwa menurut cerita Matius (2:16) raja Herodes memerintahkan pembunuhan kanak-kanak umur/dibawah umur dua tahun untuk membinasakan Yesus harus digeser kebelakang, paling sedikit 4 tahun sebelum masehi. Masa kini para sarjana lebih condong menggeserkan tanggal lahirnya Yesus itu 5 sampai 6 tahun kebelakang tahun Masehi. Kesulitan menentukan tanggal kelahiran Yesus, kehidupannya, dan kematiannya terpaksa ditimbulkan kembali karena adanya keterangan-keterangan yang banyak terdapat dalam gulungan-gulungan Essene (yang terdapat di gua Qamran) malah soal-soal yang berhubungan dengan ketuhanan juga harus dibangkitkan kembali.
Jadi sampai hari ini pun tidak ada kejelasan tahun berapa Yesus dilahirkan.
Asal Usul Perayaan Natal 25 Desember
Perintah untuk menyelenggarakan peringatan Natal tidak ada dalam Bibel dan Yesus tidak pernah memberikan contoh ataupun memerintahkan pada muridnya untuk menyelenggarakan peringatan kelahirannya.
Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen katolik pada abad ke-4 M. Dan peringatan inipun berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Dimana kita ketahui bahwa abad ke-1 sampai abad ke-4 M dunia masih dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politheisme.
Ketika Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katolik, mereka tidak mampu meninggalkan adat/budaya pangannya, apalagi terhadap pesta rakyat untuk memperingati hari Sunday (sun=matahari: day=hari) yaitu kelahiran Dewa Matahari tanggal 25 Desember.
Maka supaya agama Katolik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi diadakanlah sinkretisme (perpaduan agama-budaya/ penyembahan berhala), dengan cara menyatukan perayaan kelahiran Sun of God (Dewa Matahari) dengan kelahiran Son of God (Anak Tuhan=Yesus).
Maka pada konsili tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Juga diputuskan, Pertama, hari minggu (Sunday=hari matahari) dijadikan pengganti hari Sabat yang menurut hitungan jatuh pada Sabtu. Kedua, lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen. Ketiga, membuat patung-patung Yesus untuk menggantikan patung Dewa Matahari.
Sesudah Kaisar Kontantin memeluk agama Katolik pada abad ke-4 masehi, maka rakyat pun beramai-ramai ikut memeluk agama Katolik. Inilah prestasi gemilang hasil proses sinkretisme Kristen oleh Kaisar Konstantin dengan agama panganisme politheisme nenek moyang.
Demikian asal-usul Christmas atau Natal yang dilestarikan oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia sampai sekarang.
Demikian kepercayaan panganis politheisme mendapat ajaran tentang Dewa Matahari yang diperingati tanggal 25 Desember.
Mari kita telususri melalui Bibel maupun sejarah kepercayaan panganis yang dianut oleh bangsa Babilonia kuno didalam kekuasaan raja Nimrod (Namrud).
H.W. Amstrong dalam bukunya The Plain Truth About Christmas, Worlwide Chrch of God, California USA, 1994, menjelaskan:
Namrud cucu Ham, anak nabi Nuh adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia kuno. Nama Nimrod dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata “Marad” yang artinya: “Dia membangkang atau Murtad antara lain dengan keberaniaannya mengawinkan ibu kandungnya sendiri bernama “Semiramis”.
Namun usia Namrud tidak sepannjang ibu sekaligus istrinya. Maka setelah Namrud mati, Semiramis menyebarkan ajaran: bahwa roh Namrud tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Maka dibuatlah olehnya perumpamaan pohon “Evergreen” yang tumbuh dari sebatang kayu mati.
Maka untuk memperingati kelahirannya dinyatakan bahwa Namrud selalu hadir di pohon Evergreen dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu. Sedangkan kelahiran Namrud dinyatakan tanggal 25 Desember. Inilah asal usul pohon Natal.
Lebih lanjut Semiramis dianggap sebagai “Ratu Langit” oleh rakyat Babilonia, kemudian Namrud dipuja sebagai “anak suci dari surga”.
Putaran jaman menyatakan bahwa penyembahan berhala versi Babilonia ini berubah menjadi “Mesiah palsu”, berupa dewa “Ba-al” anak dewa matahari dengan objek penyembahan ‘Ibu dan Anak (Semiramis dan Namrud) yang lahir kembali. Ajaran tersebut menjalar ke negara lain: Di mesir berupa “Isis dan Osiris”, di Asia bernama “Cybele dan Deoius”. Di Roma disebut Fortuna dan Yupiter. Bahkan di Yunani, “Kwan Im” di Cina, Jepang dan Tibet, India, Persia, Afrika, Eropa dan Meksiko juga ditemukan adat pemujaan terhadap dewa “Madonna” dan lain-lain.
Dewa-dewa berikut dimitoskan lahir pada tanggal 25 Desember, dilahirkan oleh gadis perawan (tanpa bapak), mengalami kematian (salib) dan dipercaya sebagai Juru Selamat (Penebus Dosa):
1. Dewa Mithras (Mitra) di Iran, yang juga dinyatakan dilahirkan dalam sebuah gua dan mempunyai 12 orang murid. Dia juga disebut sebagai Sang Penyelamat, karena ia pun mengalami kematian dan dikuburkan, tapi bangkit kembali. Kepercayaan ini menjalar hingga Eropa. Konstantin termasuk salah seorang pengagum sekalugus penganut kepercayaan ini.
2. Apollo, yang terkenal memiliki 12 jasa dan menguasai 12 bintang/planet.
3. Hercules yang terkenal sebagai pahlawan perang tak tertandingi.
4. Ba-al yang disembah orang-orang Israel adalah dewa pendududk asli tanah Kana’an yang terkenal juga sebagai dewa kesuburan.
5. Dewa Ra, sembahan orang-orang Mesir Kuno; kepercayaan ini menyebar hingga ke Romawi dan diperingati secara besar-besaran dan dijadikan sebagai pesta rakyat.
Demikian juga Serapsis, Attis, Issis, Horus, Adonis, Bacchus, Krisna, Osiris, Syamas, Kybele dan lain-lain. Selain itu ada lagi tokoh/pahlawan pada suatu bangsa yang oleh mereka diyakini dilahirkan oleh perawan, antara lain Zorates (bangsa Persia) dan Fo Hi (bangsa Cina). Demikian pula pahlawan-pahlawan Helenisme: Agis, Celomenes, Eunus, Soluius, Aristonicus, Tibarius, Grocecus, Yupiter, Minersa, Easter.
Jadi konsep bahwa Tuhan itu dilahirkan seorang perawan pada tanggal 25 Desember disalib/dibunuh kemudian dibangkitan, sudah ada sejak zaman purba.
Konsep/dogma agama bahwa Yesus adalah anak Tuhan dan bahwa Tuhan mempunyai tiga pribadi dengan sangat mudahnya diterima oleh kalangan masyarakat Romawi karana merekalah telah memiliki konsep itu sebelumnya. Mereka tinggal mengubah nama-nama dewa menjadi Yesus. Maka dengan jujur Paulus mengakui bahwa dogma-dogma tersebut hanyalah KEBOHONGAN yang sengaja dibuatnya. Kata Paulus kepada Jemaat Roma:
Tetapi jika kebesaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaannya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai seorang berdosa?
(Roma 3:7)
Mengenai kemungkinan terjadinya pendustaan itu, Yesus telah mensinyalir lewat pesannya:
Jawab Yesus kepada mereka: Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaku dan berkata Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
(Matius 24:4-5).
Pandangan Bibel Tentang Upacara Natal.
Untuk mengetahui pandangan Bibel tentang perayaan Natal yang diwarisi oleh tradisi paganisme, baiklah kita telaah Yeremia 10:2-4:
”Beginilah firman Tuhan: ”Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang diseganii bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukanlah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu supaya jangan goyang”.
Demikianlah pandangan Bibel tentang upacara Natal yaitu melarang orang Kristen mengikuti kebiasaaan bangsa-bangsa penyembah berhala.
Selanjutnya mari kita simak penjelasan Yeremia 10:5
”Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun. Tidak dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun dia tidak dapt.”
Sumber-sumber Kristen yang Menolak Natal
1. Catolic Encyclopedia, ediai 1911 tentang Christmas:
” Natal bukanlah upacara gereja yang pertama... melainkan ia diyakini berasal dari Mesir, perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari., kemudian dijadikan kelahiran Yesus.
Dalam buku yang sama, tentang ” Natal Day” dinyatakan sebagai berikut:
”Di dalam kitab suci tidak ada seorang pun yang mengadakan upacara atau penyelenggaraan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.”
2. Encyclopedia Britanica, edisi 1946 menyatakan:
”Natal bukanlah upacara gereja abad pertama, Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakan dan Bibel juga tidak pernah menyelenggarakannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.”
3. Encyclopedia Americana, edisi tahun 1944 menyatakan:
”Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya umat kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran tersebut.......”.
(Perjamuan Suci, yang termaktub dalam kitab Perjanjian Baru hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus)..... Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke-4 M. Pada abad ke-5 M. Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari ”Kelahiran Dewa Matahari”. Sebab tidak seorangpun mengetahui hari kelahiran Yesus.”
PANDANGAN TIGA AGAMA TENTANG YESUS
Yahudi
1. Yesus lahir dari perbuatan zina; mengaku menjadi Mesias yang dinantikan Bani Israil.
2. Yesus layak mati disalib sebagai hukuman terhadap pengakuannya sebagai Mesias.
Kristen
1. Yesus adalah Tuhan Putra, pribadi kedua Tuhan.
2. Yesus mengalami kematian di kayu salib untuk menebus dosa warisan umat manusia.
Islam
1. Yesus lahir karena ketentuan Allah ( kalimat Allah ), dilahirkan ibindanya Siti Maryam binti Imran dalam keadaan suci ( fitrah ).
2. Yesus adalah seorang utusan Allah, bukan Tuhan sebagaimana penjelasan surat Al maidah/ 5:73.
” Sesunguhnya kafirlah orang –orang yang mengatakan bahwasannya Allahsalah satu dari tiga, padahal sekali-kali tiddak ada Tuhan ( yang berhak disembah ) selain Tuhan Yang Maha Esa . Jika mereka Tidak berhenti dari apa yamg mereka katakan itu, pasti orang – orang kafir diantara mereka akan tertimpa siksaan yang pedih.”
3. Yesus diselamatkan Allah dari kematian di kayu salib.
Yahudi
1. Yesus lahir dari perbuatan zina; mengaku menjadi Mesias yang dinantikan Bani Israil.
2. Yesus layak mati disalib sebagai hukuman terhadap pengakuannya sebagai Mesias.
Kristen
1. Yesus adalah Tuhan Putra, pribadi kedua Tuhan.
2. Yesus mengalami kematian di kayu salib untuk menebus dosa warisan umat manusia.
Islam
1. Yesus lahir karena ketentuan Allah ( kalimat Allah ), dilahirkan ibindanya Siti Maryam binti Imran dalam keadaan suci ( fitrah ).
2. Yesus adalah seorang utusan Allah, bukan Tuhan sebagaimana penjelasan surat Al maidah/ 5:73.
” Sesunguhnya kafirlah orang –orang yang mengatakan bahwasannya Allahsalah satu dari tiga, padahal sekali-kali tiddak ada Tuhan ( yang berhak disembah ) selain Tuhan Yang Maha Esa . Jika mereka Tidak berhenti dari apa yamg mereka katakan itu, pasti orang – orang kafir diantara mereka akan tertimpa siksaan yang pedih.”
3. Yesus diselamatkan Allah dari kematian di kayu salib.
Cara Menyelesaikan Rubik 3x3 - Halo sobaterz kali ini mari kita bahas mengenai Rubik. Tahukan apa itu Rubik? Rubik adalah sebuah permainan untuk mengasah otak agar kita cepat dalam berfikir. Banyak sekali macam-macam rubik. Tapi yang paling sederhana adalah rubik 3 X 3, walaupun paling sederhana jangan kira mudah menyelesaikan rubik 3x3 ini. Nah ini dia sekilas cara menyelesaikan permainan rubik dengan mudah.
Ada banyak sekali teknik bermain rubik 3x3, dan ini adalah salah satu teknik dasar. Sebelum anda memulai, ada baiknya anda mengetahui istilah-istilah yang akan digunakan dalam rumus kubik nanti.
Up (U) : bagian atas rubik
Down (D) : bagian bawah rubik
Right (R) : bagian kanan rubik
Left (L) : Bagian kiri rubik
Front (F) : Bagian depan rubik
Back (B) : Bagian belakang rubik
Seluruh gerakan diatas digerakkan searah jarum jam. Sedangkan apabila huruf tersebut diberi tanda aksen misalnya R’ atau L’, itu berarti bagian tersebut digerakkan berlawanan arah jarum jam.
Metode Bermain Rubik 3x3 (klik untuk perbesar)
Langkah-langkah Cara Menyelesaikan Rubik 3x3 dengan Rumus Rubik 3x3
- Membuat cross (+) putih dengan center kuning.
- Mencocokan warna di bawah tanda cross kemudian memutarnya (F2) sehingga cross putih sekarang bercenter putih.
Step 2
- Membuat bagian bawah berwarna putih semua sekaligus “T”– Rumus : R U R’
- Mencocokkan 2 baris warna di bagian bawah.
–Rumus : U R U’ R’ U’ F’ U F
- Membuat cross kuning bercenter kuning.
(i) Jika ada bagian kuning yang membentuk huruf L, maka letakkan L tersebut di pojok kanan bawah (terbalik tentunya)
– Rumus : f R U R’ U’ f’
– Rumus : F R U R’ U’ F’
– Rumus : F R U R’ U’ F’ f R U R’ U’ f’
- Membuat bentuk “ikan” terlebih dahulu.
– Cari warna kuning pada bagian F pojok kanan atas.
– Rumus : R U R’ U R U2 R’
– Rumus : R U R’ U R U2 R’
- Membuat kedua ujung atas F menjadi sama warna.
(i) Jika sudah ada sisi yang sama, letakkan di kiri.
(ii) Jika tidak lanjutkan saja.
– Rumus : R U2 R’ U’ R U2 L’ U R’ U’ L
(i) Jika bagian yang akan dipindahkan berlawanan arah dengan jarum jam, maka gunakan U’ dalam rumus berikut.
(ii) Jika bagian yang akan dipindahkan searah dengan jarum jam, maka gunakan U dalam rumus berikut.
– Rumus : F2 (U/U’) L R’ F2 R L’ (U/U’) F2
sumber : go-goblog.blogspot
Cara Menyelesaikan Rubik 3x3 - Halo sobaterz kali ini mari kita bahas mengenai Rubik. Tahukan apa itu Rubik? Rubik adalah sebuah permainan untuk mengasah otak agar kita cepat dalam berfikir. Banyak sekali macam-macam rubik. Tapi yang paling sederhana adalah rubik 3 X 3, walaupun paling sederhana jangan kira mudah menyelesaikan rubik 3x3 ini. Nah ini dia sekilas cara menyelesaikan permainan rubik dengan mudah.
Ada banyak sekali teknik bermain rubik 3x3, dan ini adalah salah satu teknik dasar. Sebelum anda memulai, ada baiknya anda mengetahui istilah-istilah yang akan digunakan dalam rumus kubik nanti.
Up (U) : bagian atas rubik
Down (D) : bagian bawah rubik
Right (R) : bagian kanan rubik
Left (L) : Bagian kiri rubik
Front (F) : Bagian depan rubik
Back (B) : Bagian belakang rubik
Seluruh gerakan diatas digerakkan searah jarum jam. Sedangkan apabila huruf tersebut diberi tanda aksen misalnya R’ atau L’, itu berarti bagian tersebut digerakkan berlawanan arah jarum jam.
Metode Bermain Rubik 3x3 (klik untuk perbesar)
Langkah-langkah Cara Menyelesaikan Rubik 3x3 dengan Rumus Rubik 3x3
- Membuat cross (+) putih dengan center kuning.
- Mencocokan warna di bawah tanda cross kemudian memutarnya (F2) sehingga cross putih sekarang bercenter putih.
Step 2
- Membuat bagian bawah berwarna putih semua sekaligus “T”– Rumus : R U R’
- Mencocokkan 2 baris warna di bagian bawah.
–Rumus : U R U’ R’ U’ F’ U F
- Membuat cross kuning bercenter kuning.
(i) Jika ada bagian kuning yang membentuk huruf L, maka letakkan L tersebut di pojok kanan bawah (terbalik tentunya)
– Rumus : f R U R’ U’ f’
– Rumus : F R U R’ U’ F’
– Rumus : F R U R’ U’ F’ f R U R’ U’ f’
- Membuat bentuk “ikan” terlebih dahulu.
– Cari warna kuning pada bagian F pojok kanan atas.
– Rumus : R U R’ U R U2 R’
– Rumus : R U R’ U R U2 R’
- Membuat kedua ujung atas F menjadi sama warna.
(i) Jika sudah ada sisi yang sama, letakkan di kiri.
(ii) Jika tidak lanjutkan saja.
– Rumus : R U2 R’ U’ R U2 L’ U R’ U’ L
(i) Jika bagian yang akan dipindahkan berlawanan arah dengan jarum jam, maka gunakan U’ dalam rumus berikut.
(ii) Jika bagian yang akan dipindahkan searah dengan jarum jam, maka gunakan U dalam rumus berikut.
– Rumus : F2 (U/U’) L R’ F2 R L’ (U/U’) F2
sumber : go-goblog.blogspot
Catatan :
1. Jika diperlukan rubah lebar texarea dengan merubah width:500px; (bisa juga dengan width:auto;)
2. Untuk merubah tinggi texarea ganti nilai pada KODE ---> row="..."
3. Nama paijo pada paijo_area dapat diganti dengan sembarang nama !
4. Untuk merubah ukuran font ganti KODE : font-size:12px; dengan ukuran yang dikehendaki .
5. "Highlight Text" pada : value="Highlight Text" dapat diganti dengan text lain seperti "Select All"
Catatan :
1. Jika diperlukan rubah lebar texarea dengan merubah width:500px; (bisa juga dengan width:auto;)
2. Untuk merubah tinggi texarea ganti nilai pada KODE ---> row="..."
3. Nama paijo pada paijo_area dapat diganti dengan sembarang nama !
4. Untuk merubah ukuran font ganti KODE : font-size:12px; dengan ukuran yang dikehendaki .
5. "Highlight Text" pada : value="Highlight Text" dapat diganti dengan text lain seperti "Select All"
Winamp, seperti kita ketahui merupakan multimedia player yang mampu memainkan hampir seluruh format video dan audio.
Dengan Winamp kita tidak saja memainkan musik dan film, tetapi membuka jendela multimedia.
Yang baru di winamp 5.62
* Wireless desktop sync with Winamp for Android™
* iTunes Library Import
* Major podcast overhaul including new directory powered by Mediafly
* New Windows 7 support including taskbar player controls
* Available in 16 languages including Turkish, Romanian & Brazilian Portuguese
* Improved playlist generator
* Add the Winamp Toolbar and control playback from your browser (optional)
Link Download
Winamp, seperti kita ketahui merupakan multimedia player yang mampu memainkan hampir seluruh format video dan audio.
Dengan Winamp kita tidak saja memainkan musik dan film, tetapi membuka jendela multimedia.
Yang baru di winamp 5.62
* Wireless desktop sync with Winamp for Android™
* iTunes Library Import
* Major podcast overhaul including new directory powered by Mediafly
* New Windows 7 support including taskbar player controls
* Available in 16 languages including Turkish, Romanian & Brazilian Portuguese
* Improved playlist generator
* Add the Winamp Toolbar and control playback from your browser (optional)
Link Download
Langganan:
Postingan (Atom)